 |
| Sekretaris Disnaker Lumajang Totok Sudjarwo. (fit) |
Sedangkan diketahui, juga banyak TKI ilegal yang pulang. Maka Disnaker pun meminta masyarakat ikut aktif melaporkan jika ada TKI yang pulang. Sehingga pengawasannya mudah dilakukan. Demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Selama pandemi Covid-19 ini, kami baru mencatat ada 24 orang PMI yang datang ke Lumajang. Sementara, untuk PMI ilegal atau yang tidak terdaftar melalui lembaga resmi pihak kami masih belum bisa dideteksi. Jadi, kami harapkan bantuan dari masyarakat untuk menginformasikannya kepada pemerintah desa setempat jika ada,” Sekretaris Disnaker Lumajang Totok Sudjarwo.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan tehadap 24 orang PMI yang pulang. Itupun sesuai dengan laporan dari Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (LP3TKI).
“Kami dapat info dari LP3TKI, jika ada yang pulang. Kemudian akan kami pantau dan laporkan kepada satgas (Gugus Tugas Covid-19) Kabupaten Lumajang untuk diperiksa," terang dia.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Lumajang Siti Lailatul Badriyah menambahkan, untuk PMI ilegal pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan. "Berangkatnya saja tidak tahu, pulangnya juga tidak tahu," katanya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya hanya melakukan pemantauan terhadap PMI yang datang. Dan, data pantauan tersebut telah diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Hal ini dilakukan lantaran di setiap Bandara, semua PMI akan dilakukan pemeriksaan. Jika ada indikasi terjangkit Covid-19, PMI akan langsung menjalani perawatan. Dan, sementara kami hanya pemantauan. Kalau positif tidak dipulangkan, kalau negatif boleh pulang," pungkasnya. (fit)
