Lumajang, Memo
Pemuda yang nekat terjun bebas
hingga akhirnya tewas mengenaskan dari atas menara air, di Jalan Sroeji,
Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, hingga kini identitas dan eluarganya
masih belum di ketahui. Hari ini adalah hari ke 3 paska korban melakukan aksi
nekat itu.
Kapolsek Kota Iptu Totok Suyadi
mengatakan, upya yng dilakukan oleh polisi ialah mengirimkan gmbar wjah serta
ciri-ciri mayat ke sejumlah mdia ceak maupun elektronik. Ini agar warga bisa
mengetahui identitas dari pemuda ini.
Sejak peritiwa itu terjadi, sejumlah
media memang memberitakan kjdin tu. Selama tiga hari terakhir ini, tak saputupn
warga mengaku mengenal pemua ini. “Kita berkali-kali telah menyiarkannya di
radio,” kata Totok.
Upaya yang dilakukan tidak hanya
lewat bantuan media, tap juga menginformasikan kebeberapa polsek jajaran
melalui radio komunikasi. Juga menginformasikan ke polres tetangga, barangkali
ada ada warga yang kehilangan keluarganya dengan ciri-ciri tersebut.
Sejauh ini belum ada informasi
apapun mengenai keluarga pemuda ini, sementara mayat pemuda ini masih tetap
dititipkan di kamar mayat RSD dr Haryoto Lumajang. Walaupun demikian, ada batas
waktu penitipannya.
Jika lebh dari tig hari idak ada
kabar, maka prosedur yang dijalankan ialah mengubur mayat tersebut di emakaman
umum. Jika sewaktu-waktu ada keluarganya yang mencari, maka makamnya akan
ditunjukkan. “Mkamnya mau dipindah atau tidak, itu terserah keluarganya nanti,”
katanya.
Memang ada kekhawatiran, jika mayat
terlalu lama disimpa dikamar mayat, akan menimbulkan bau tak sedap. Dan ini
akan mengganggu yang lain. Yang terpenting adalah data dan ciri-ciri korban
telah disimpan oleh petugas.
Dikabarkan sebelumnya, Rabu (30/01),
sekitar pukul 16.00 Wib dihebohkan dengan peristiwa tragis. Seorang pemuda yang
tanpa identitas alias Mr X diketahui terkapar dilantai semen dengan kondisi
mengenaskan setelah meloncat dari menara air yang tingginya diperkirakan
mencapai 15 meter.
Mansur, salah seorang saksi mata ditempt kejadian kepada wartawan
mengatakan sesaat sebelum kejadian, ia melihat korban melintas di depannya. Mansur
juga melihat korban tiba-tiba naik ke atas menara air berwarna biru itu.
“Saya tidak ada kepikiran apa-apa saat melihat dia naik, meskipun ketika
sudah diatas dia melambai-lambaikan tangannya saya juga tidak curiga,” kata
Mansur.
Tiba-tiba ia mendengar korban berteriak histeris dan selanjutnya melihat
korban jatuh dengan kepala membentur ke tanah. Saat itu Mansur tertegun melihat
kejadian tragis di depan matanya. Bahkan ia tidak berani mendekat.
Tak lama setelah kedatangan polisi, korban selanjutnya di bawa ke rumah
sakit. Ini untuk menghindari jumlah warga yang terus menumpuk di TKP. “Saya
tidak kenal sama pemuda ini, pak,” kata warga yang lain.
Ciri-ciri pemuda naas ini, memiliki tinggi kira-kira 165 centimeter
dengan memakai kaus lengan panjang warna abu-abu dan bagian dadanya bergambar.
Sedangkan celana yang dipakai ialah celana jenas warna biru. Sedangkan umurnya
diperkirakan antara 20 hingga 22 tahun.
Akibat benturan yang cukup keras ini, darah
segar terus mengalir dari kepala korban. Karena diduga kuat saat meloncat
kepala korban terlebih dahulu membentur ke tanah. Ini dibuktikan dengan
pecahnya kepala serta remuk pada tulang dada korban.(ami)