Bakar Menyan, Rumah Kades Nyaris Hangus

Lumajang, Memo_Apes yang dialami Sugiyo, Kepala Desa (Kades), Karanganyar, Kecamatan Yosowilangun. Usai membakar kemenyan, ia lupa menaruh di atas ranjangnya. Akibatnya, kasur terbakar dan api meluluhlantakkan seluruh isi kamar. Beruntung, musibah itu segera diketahui sang istri yang kemudian teriak minta tolong.
kebakaran

Kebakaran itu terjadi pada Kamis (3/9), malam, sekitar pukul 23.30 WIB, di rumah korban yang ada di Desa Karanganyar, Kecamatan Yosowilangun. Keterangan warga, seperti biasa kalau malam Jumat legi kebiasaan orang desa selalu melakukan ritual dengan maksud mengirim doa yang ditujukan kepada para orang tua yang sudah meninggal.

Adapun sesajen (sandingan-red) terdiri dari air putih berisikan bunga, nasi, telur kue kering serta membakar kemenyan. Demikian juga yang dilakukan oleh Kades Karanganyar. Keterangan Ego (21), salah satu anak laki-laki korban. Malam itu bapaknya juga melakukan ritual dengan membakar kemenyan di dalam salah satu kamar tempat tidurnya.

Usai membakar kemenyan, bapaknya lupa menaruh cobek yang berisikan arang panas yang ditaburi kemenyan itu di atas kasur tempat tidurnya. Kemudian, ia meninggalkan arang yang masih menyala itu begitu saja. “Waktu itu, bapak lupa kalau usai membakar kemenyan dan menaruhnya di atas kasur,” terangnya kepada Memo Timur Jumat (4/9), siang pasca kebakaran.

Malam hari sekitar pukul 23.00 WIB. istri korban terbangun dari tidurnya setelah mengetahui ada asap dan pecikan api keluar dari kamar yang ditempati ritual. Spontan, istri korban teriak minta tolong sambil keluar dari rumahnya.”Malam itu saya kaget karena ada asap mengepul disertai  percikan api keluar dari kamar,” jelas istri korban.

Mendengar ada teriakan suara minta tolong, warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan. Beberapa orang, lalu nekat menyerobot masuk rumah sambil membawa ember yang berisikan air yang kemudian menyiramkannya pada asal muasal kobaran api tersebut.

 Lakukan Pengrusakan Hutan, 5 Warga Argosari Masuk Penjara


Sementara itu, sebagaian warga lagi berusaha masuk rumah untuk menyelamatkan barang-barang elektronik dan perabotan rumah.  Minimnya peralatan yang dimiliki warga, membuat proses pemadaman api tersebut sedikit tekendala. “Beruntung warga yang membantu lumayan banyak. Sehingga, api dengan cepat berhasil dijinakan,” ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu. Sebab, puluhan warga  yang membantu dengan cepat berhasil memadamkan api yang mulai berkorban tersebut. Hanya beberapa pakaian, kasur, kursi dan almari ikut terbakar. “Kerugian yang kami alami tidak sampai sepuluh juta Mas,” ungkapnya. (tri)