Lumajang, Memo
Kabar akan adanya kenaikan harga BBM
saaat ini hangat menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, masayarakat
khawatir dengan naikknya harga BBM akan diikuti dengan keniakan harga kebutuhan
pokok lainnya.
Meski secara resmi pemerintah baru
akan mengumumkan harga kenikan BBM usai sidang paripurna 17 Juni, namun
masyarakat sudah semakin resah. Kabarnya, kenaikan harga BBM saat ini sudah
tidak bias ditawar lagi, karena cadangan minyak negara
terus berkurang dan impor meningkat karena penggunaan BBM makin banyak.
Dari catatan disebuah media online, setiap
tahun, ada satu juta mobil baru dan delapan juta sepeda motor baru, membuat
kebutuhan BBM makin besar. Kalau pemerintah
tidak menaikan harga BBM, maka perekonomian nasional akan terganggu.
Rencana kenaikan BBM saat ini memang
sedikit kurang tepat. Apalagi, kenaikan itu hanya selisih beberapa hari
menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri. Inilah yang akhirnya membuat
masyarakat harus mempersiapkan sejak dini.
Khoirul Anam, salah satu warga Lumajang
mengaku, tanpa adanya kenaikan harga BBM, jelang puasa dan hari raya saja akan
diikuti dengan kenaikan sejumlah harga barang kebutuhan pokok.
Untuk itu, ia sebagai kepala keluarga harus
mempersiapkan diri secara financial untuk memenuhi itu semua. “Gaji saya saja
belum naik, tapi BBM naik dan kebutuhan pokok juga bakal naik,” kata lelaki
yang bekerja menjadi salah satu karyawan swasta di lumajang ini.
Hal senada juga disampiakan oleh Rokhim,
warga yang lain. Menjelang bulan puasa dan hari raya saja ia harus mempersipkan
segala kebutuhan lebih dari biasanya. Apalagi adanya rencana kenaikan BBM, ia
harus mempersiapkan segala kebutuhan rumah tangganya lebih dari bulan-bulan
sebelumnya.
Ia berharap jika memang kenaikan harga BBM
sudah tidak bia ditawar lagi. Maka pemerintah sebaikanya menaikkan harga BBM
seusai hari raya Idul Fitri. “Mau lebaran harga-harga biasanya naik ditambah
lagi kenaikan harga BBM. Bagiaman nasib pekerja dengan gaji pas-pasan seperti
saya ini, Mas,” katanya.
Fitri, ibu rumah tangga asal Kecamatan
Kedungjajang juga mengungkapkan jika kebutuhan pokok jelang puasa Ramadhan
sudah mulai merangkak naik. Ia memprediksi harga akan terus naik seiring
keniakan harga BBM.
“Kita hanya
masyarakat kecil, tidak bias berbuat apa-apa selain hanya bisa mengeluh dan
mencari solusi sendiri, akan kebutuhan hidup keluarga saya tidak kekurangan,”
katanya saat ditemui didepan pasar baru Lumajang.(ami)