Lumajang,
Memo
Gara – gara di seruduk sapi jantan saat hendak dikeluarkan
dari kandangnya, seorang lelaki yang baru menikah ini, mengalami beberapa luka-luka, tulang rusuk sebelah kanan
patah serta tangan sebelah kiri keseleo hingga bengkak, Korban bernama Selamet (28) asal Dusun Maduran, Desa
Sarikemuning, Kecamatan Senduro, kini korban
masih dirawat di rumah sangkal putung Desa Tumpeng, Candipuro.
Menurut Bambang ( 35), kakak korban kepada Memo
mengatakan, setiap pagi korban seperti biasa selalu membantu membersihkan
kandang sapi milik bapaknya, sebelum membersihkan, terlebih dahulu korban
mengeluarkan seekor sapi jantan jenis
brahma.
Lebih jauh Bambang menceritakan, ketika itu korban
bergegas masuk kedalam kandang hendak mengeluarkan seekor sapinya. “Saat sedang
berjalan menuju kehalaman samping rumahnya, tiba – tiba sapi tersebut kaget, dan melompat – lompat hingga tali tampar
yang dipegang korban terlepas, dan sapi lari kesana-sini di sekitaran halaman
rumahnya” katanya.
Mengetahui seekor sapinya terlepas, takut membahayakan
keluarga maupun tetangga samping kanan kiri, seketika itu ia bersama korban
terus mengejar untuk menangkapnya. Tanpa diduga ketika kita sedang
mengejar untuk menangkapnya, tiba – tiba
sapi tersebut berbalik arah dan lari menuju ke arah mereka berdua.
“Saat itu Selamet tidak bisa menghindar, kemudian badannya diseruduk hingga terpental beberapa meter ketanah dan kemudian sapi tersebut kembali
masuk kedalam kandang dengan sendirinya.” Tutur Bambang
Karena korban terus
merintih kesakitan pada tulang rusuknya,
dan salah satu tangannya juga memar dan bengkak, diduga akibat terinjak oleh
kaki sapi akhirnya setelah mendapat kesepakatan
keluarga, Slamet kemudian dibawa kerumah dukun sangkal putung.”Ini untuk proses
penyembuhan dan penghematan biaya’ tutur Bambang lagi.
Matsari Kepala Desa
Setempat kepada Memo mengatakan, ketika mendengar warganya
diseruduk sapi dan klenger, ia
yang kebetulan saat itu berada di rumah tetangga korban, seketika itu langsung menuju kerumah korban
untuk melihat kondisinya.
“Saya lihat keluarga bingung mencari kendaraan
untuk membawa korban ke rumah sangkal putung, seketika itu saya terus mencarikan taxi dan kemudian korban baru bisa
dibawa berobat.” Kata Matsari.(cw7)