Kemarau, 3 Kecamatan Mulai Kesulitan Air Bersih

Bupati mengecek tadah air hujan milik warga. (*) 
Lumajang, Motim - Musim kemarau melanda, 3 kecamatan di Lumajang mulai kekeringan. Diantaranya Kecamatan Ranuyoso, Klakah, dan Randuagung. Masyarakat di sana sudah mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Untuk melihat kondisi secara langsung, Bupati Thoriqul Haq langsung meninjau ke sana. Ada sejumlah lokasi memang kondisi parah, karena untuk mendapat air bersih harus menumpuh jarak yang lumayan jauh.

“Disini secara geografis memang jauh dari sumber mata air, untuk itu dalam waktu dekat ya memenuhi kebutuhan mengirim air melalui tangki, kita akan optimalkan itu semua,” jelas bupati bersama dengan BPBD dan PDAM Lumajang.

Bupati juga mendapati di sejumlah tempat, ada air yang disediakan PDAM namun tidak bisa menjangkau semua wilayah. Di Desa Wonoayu misalnya, masyarakat mengaku bahwa air tidak mengalir rutin, sedangkan di Desa Wates Wetan sudah 2 bulan tidak teraliri air PDAM.

Untuk memenuhi kebutuhan airnya, masyarakat masih mengandalkan pengiriman air dari Pemkab. Lumajang yang dilakukan rutin oleh BPBD Lumajang atau memanfaatkan air yang ditampung pada tempat tadah hujan.

Thoriq mengungkapkan bahwa Pemkab Lumajang telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Dengan sasaran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Ranuyoso, Klakah dan Randuagung.

“Kalau tahun 2020 ini sudah selesai jaringan infrastruktur sarana air bersihnya, harapan kami kedepan saluran air bisa fokus di Ranuyoso untuk sumber mata air Ranu Bedali, sehingga disini bisa dibuat jejaring PDAM yang airnya bisa mengalir ke rumah–rumah,” pungkasnya. (*/fit)