Pencari Ikan Tewas Kena Obat Ikan

Lumajang, Memo_Diduga keracunan obat sengkaling alias potasium, Wage (35), warga Dusun Krajan, Desa Barat, Kecamatan Padang, kemarin lusa sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan tewas tergeletak di tepi sungai menjangan, perbatasan Dusun Sumbersari, Desa Barat, Kecamatan Padang dengan Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro.
AKP Mulyadi Surahmad

Sedang dua rekan korban masing-masing bernama Basofi (29) dan Mistar (40) dalam perawatan pihak medis poli klinik swasta yang terletak di Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro. Kondisi keduanya terus membaik, informasinya pagi ini sudah diperbolehkan pulang.

Kapolsek Padang AKP Mulyadi Surahmad saat dikonfirmasi Memo menjelaskan, pagi itu korban bersama dua rekannya ini sedang mencari ikan di sungai Menjangan yang terletak di Dusun Sumbersari, dengan menggunakan obat sengkaling alias potasium.

Beberapa menit setelah obat disebar, tiba-tiba korban berpamitan kepada dua rekannya hendak istirahat di tepi sungai dengan alasan kepalanya pusing dan perutnya mual-mual.  Khawatir terjadi apa-apa dengan korban, dua rekannya langsung mengiyakan. Korban pun terus berjalan menuju ke tepi sungai, sedang dua rekannya terus melanjutkan mencari ikan.

Saat korban berusaha naik ke tepi lahan kosong tepi sungai, tiba-tiba korban jatuh pingsan dan tewas. ”Saya bersama Basofi langsung lari menolong korban. Namun sayang, korban sudah meninggal dunia, dia terus menghubungi warga. Itu keterangan yang disampaikan Mistar, rekan korban kepada petugas,” kata AKP Mulyadi Surahmad.

Begitu mendapat informasi ada orang keracunan, pihaknya terus mendatangi lokasi kejadian dan langsung mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tak lama kemudian petugas SPK dan Tim Identifikasi Polres Lumajang, tiba di TKP.

Juragan Kuda Dibacok Rampok

“Kami bersama petugas SPK dan Tim Identifikasi Polres Lumajang langsung melakukan olah TKP, memeriksa saksi serta mengamankan sejumlah barang bukti (BB) sisa obat sengkaling, dua buah plastik bungkus obat, serta sebuah timba berisi ikan,” ungkapnya.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, usai proses olah TKP, pihaknya terus mengevakuasi mayat korban yang hendak dikirim ke Rumah Sakit dr Haryoto Lumajang, untuk dilakukan outopsi, tapi ditolak oleh keluarga korban.

Terpaksa, pihaknya menganjurkan agar mayat korban dilakukan visum oleh dr Puskesmas Kecamatan Padang, keluarganya sepakat dan Visum langsung dilakukan kala itu. ”Pihak keluarganya juga kami suruh membuat surat pernyataan menerima atas kematian korban bermaterai dengan diketahui oleh Kades setempat. Alhamdulillah semuanya berjalan lancer, korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya Mas,” pungkas AKP Mulyadi S. (cho)