Antisipasi Kelulusan Lakukan Corat Coret Seragam

Lumajang, Memo_Rabu (10/6), sekitar pukul 10.00 WIB, merupakan hari penentuan lulus atau tidak lulusnya para peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya di wilayah Kabupaten Lumajang. Tidak sedikit para peserta didik dan orang tua yang deg degan, menunggu surat kelulusan dari sekolah, khawatir putra putrinya tidak lulus.
SMP N 4 Lumajang

Agar kelulusan peserta didik tidak diwarnai dengan aksi corat coret dan aksi balap liar, SMP Negeri 4 Lumajang membuat strategi beda dengan sekolah lain. Pengumuman kelulusan peserta didik SMP Negeri 4 Lumajang, dilaksanakan di masing-masing kelasnya,  dengan mengundang peserta didik dan orang tuanya diwajibkan menggunakan busana muslim.

Riantin, salah satu wali murid asal Desa Tunjung, Kecamatan Padang, kepada Memo mengaku sejak berangkat dari rumah menuju ke sekolah anaknya, dirinya merasa deg-degan terus, khawatir anaknya tidak lulus sekolah. Apalagi sejak beberapa bulan terakhir ini, anaknya beberapa kali tidak masuk sekolah karena sakit.

Saya dalam hati ngomong, nilai jelek tidak masalah. Yang penting anak saya lulus. Setelah surat pengumuman kelulusan kami terima, terus kami buka, saya langsung kaget Mas. Betapa tidak, anak saya lulus dengan angka yang sangat bagus, yakni 34,90. Saya langsung sujud sukur  dan mengucapkan terima kasih pada Bu Kepala Sekolah,” tutur Riantin.

10 Hektar Hutan Pinus RPH Sumberurip Terbakar

Hal yang sama juga disampaikan oleh Istihoni, wali murid asal Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang kota, menurutnya sejak mendapat surat undangan kelulusan dari sekolah anaknya, dirinya mulai merasa deg-degan, khawatir anak semata wayangnya tidak lulus.

Misalkan anak saya tidak lulus, saya berjanji tidak akan marah. Karena saya faham betul jika IQ anak saya lemah. Dari rumah saya berusaha tenang, setelah surat pengumuman kelulusan kami terima, saya kaget dan bangga ternyata anak saya lulus. Ngomong nilainya lumayan, masih 31 koma Mas,” tambah Istihoni.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Lumajang, Ghoniyul menjelaskan, pengumuman kelulusan di SMP Negeri 4 Lumajang sengaja dikonsep seperti ini, bertujuan untuk mengantisipasi aksi corat-coret atau trek-trekan. ”Kami undang peserta didik bersama orang tua dan wajib menggunakan busana muslim. Kalau sudah seperti itu, sangat tidak mungkin ada aksi corat coret atau trek-trekan. Alhamdulillah, peserta didik kami lulus 100 persen Mas,” ungkap Ghoniyul. (cho)