Trend Baru, Akik dari Buah Kelapa Sawit

Akik unikLumajang, Memo_Mengoleksi cincin batu akik belakangan ini, semakin banyak diminati oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari konglomerat hingga ke kuli bangunan. Mereka tak peduli, apakah harga cincin batu akik tersebut murah atau mahal sekalipun, mereka tetap membelinya semata-mata hanya untuk dikoleksinya.

Hampir setiap pagi dan sore, pedagang cincin batu akik yang mangkal di trotoar Jalan PB Sudirman Lumajang sebelah timur dikerubuti belasan hingga puluhan warga peminat cincin batu akik. Harga cincin batu akik perbuah sangatlah bervariasi, mulai harga 75 ribuh, 150 ribu, 200 ribu hingga 500 ribu. “Kalau cincin batu akik yang ini sedikit lebih mahal Mas, ini harganya 2 juta, kalau yang bulu macam ini sempat ditawar 5 juta Mas,”ungkap Sholeh salah satu pedagang cincin batu akik yang mengaku warga Probolinggo

Beda dengan Wandi (38), warga Desa/ Kecamatan Klakah ini, keisengannya membuat cincin dari biji kelapa sawit untuk dipakainya sendiri. Emban dan batunya, dibuat dari buah kelapa sawit yang diambil dari makam Umum Klakah.

“Setelah saya bentuk, saya poles, kok bagus dan menarik. Saya pakai. Kok banyak orang suka Mas, dan banyak orang pesan Mas. Saya bingung, karena alatnya hanya manual. Wong satu buah cincin saya kerjakan hampir sehari Mas,” tutur Wandi kepada sejumlah media saat ditemui di rumahnya.
Meski menggunakan alat manual, bermodal semangat dan telaten dalam waktu tidak lama semua pesana cincin buah kelapa sawit bisa diselesaikan. ”Alhamdulillah, pesanan rekan-rekan juga para pedagang selesai kami kerjakan dengan baik sesuai motif dan keinginannya para pemesan,” terang Wandi.

Disinggung berapa harga percincin hasil kerajinannya dengan santai Wandi mengatakan percincin dijual dengan harga 25 hingga 30 ribu. “Andai saja alatnya ini bukan manual lagi, Insaalloh dalam sehari bisa memproduksi cincin buah kelapa sawit ini belasan hingga puluhan. Sampai saat ini, pesanan terus datang dari pedagang Lumajang bahkan juga dari Kabupaten Probolinggo Mas,” pungkas Wandi (cho)