Ancam Buat Keadilan Sendiri

Lumajang, Memo_Mendengar Niwi (36), warga Dusun Curah Pakem, Desa Sruni, Kecamatan Klakah, dibacok oleh Sudi Calon Kepala Desa Sruni (Cakades) tidak terpilih dan dirawat di Rumah Sakit dr Haryoto Lumajang, Sukiyeh (60), ibu Niwi didampingi oleh sejumlah kerabat keluarganya terus mendatangi RS dr Haryoto Lumajang untuk menjenguknya.

Tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS dr Haryoto Lumajang, Sukiyeh bersama kerabat keluarganya dilarang masuk  oleh petugas keamanan pihak RS, dengan dalih korban masih dalam perawatan instensif petugas IGD.
pembantaian
”Maaf untuk sementara, korban dilarang untuk dijenguk. Korban masih dalam perawatan intensif di IGD, sebentar lagi kalau sudah selesai insalloh bisa dijenguk sepuas-puasnya. Mohon hal ini untuk difahami dan dimengerti demi kenyamanan dan kesehatan korban sendiri,” tutur salah satu petugas keamanan RS.

Setelah mendapat penjelasan dari petugas keamanan RS, sambil menangis Sukiyeh bersama sejumlah kerabat keluarganya memilih duduk di kursi ruang tunggu IGD. “Saya tak terima dengan kelakuan Sudi. Mana Bapaknya Niwi, ayo cari Sudi sekarang buat perhitungan. Anak saya tidak bersalah, suruh bapaknya Niwi melapor ke polisi. Dalam perkara ini saya minta polisi berlaku adil,” teriak Sukiyeh.

Pelajar SMP Berbadan Dua, Usai Digarap Tetangga

Suna yang mengaku kerabat korban menambahkan, dirinya bersama kerabat dan keluarga korban yang lain tidak menerima Niwi diperlakukan seperti ini oleh pelaku. Dengan dilaporkan ke Polsek Klakah tadi, dirinya berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum.

Kami percayakan kasus ini pada Polsek Klakah. Apabila petugas tidak berlaku adil, maka kami bersama kerabat yang lain akan melakukan proses hukum sendiri sehingga keadilan benar-benar kami peroleh. Dijaman sekarang ini, tidak ada orang yang kebal hukum,” tegas Sunah (cho)