Waspadai Pesantren dari Narkoba

Lumajang Memo
Lumajang, Memo_Untuk kali pertama, Badan Pemasyarakat (Bapas) Kelas 11 Jember bekerjasama dengan BNN Kabupaten Lumajang lakukan sosialisasi tentang bahaya Narkoba kepada hampir 50 eks warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang ada di Kabupaten Jember dan Lumajang. Rabu (18/3) pagi, di Kantor Balai Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko.
Acara tersebut dihadiri langsung Kepala Bapas Kelas 11 Jember, Yuningsih, KBO Satreskoba Polres Lumajang Ipda Hariyono, Kalapas Lumajang, Martono, sedangkan dari BNN Lumajang dihadiri oleh Kasi Pemberdayaan dan Pembinaan, Untung A. Yulianto, SH.
Dalam sambutannya Yuningsih mengaku senang karena bisa bekerjasama dengan pihak BNN Lumajang untuk memberikan bimbingan serta sosialisasi tentang bahaya Narkoba di lingkungan masyarakat. Karena tak dipungkiri, di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya,Lapas juga digunakan sebagai sarang peredaran dari Narkoba.
“Ini baru pertama kalinya kami bekerjasama dengan pihak BNN dalam memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba kepada para mantan warga binaan saya,” aku wanita berhijab itu. Rencananya, kegiatan seperti ini akan dilakukan kepada warga binaan yang ada di Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Jember  secara bergilir.
Ungkapan senada juga disampikan Untung A. Yulianto Kasi Pemberdayaan dan Pembinaan kantor BNN Kabupaten Lumajang. Ia menambahkan, sekarang ini Indonesia masuk dalam darurat Narkorba. Untuk itu, pihaknya mulai gencar-gencarnya melakukan pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Selain kepada para mantan warga binaan, sosialisasi dan pendidikan tentang bahaya narkoba itu juga diberikan kepada para siswa sekolah. Dari mulai anak SMP hingga SMA dan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Lumajang. “Selain itu, kami juga masuk ke pondok pesantren,” jelas Untung.
Dengan demikian, diharapkan ke depan Indonesia khususnya generasi muda di Lumajang tidak lagi memakai atau main-main dengan barang berbahaya itu. Bagaimanapun Lanjut Untung, masa depan bangsa ada ditangan mereka. “Jika generasi kita sehat, maka Negara akan kuat,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada para generasi muda agar menjahui obat-obatan yang berbahaya itu dengan selalu mengatakan tidak ketika ada yang menawari. “Awalnya mereka hanya coba-coba. Tetapi setelah itu, mereka akan kecanduan,” pungkasnya. (tri)