Pendakian Semeru Ditutup, Untuk Pemulihan Ekosistem

Lumajang, Memo_Dalam rangka dilakukannya pemulihan ekosistem di wilayah Gunung Semeru secara maksimal, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Malang, terpaksa melakukan penutupan jalur pendakian khusus ke puncak Gunung Semeru. Sedang jalur menuju ketempat wisata Gunung Bromo dan sekitarnya, tetap dibuka seperti biasa.
Lumajang Memo

Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar TNBTS Malang Ayu Dwi Utari kepada Memo melalui via selulernya Kamis pagi (12/2). Menurutnya, penutupan jalur pendakian ke puncak gunung semeru tidak ada kaitan dengan status Gunung Semeru. Status Gunung Semeru hingga saat ini dalam kondisi normal tetap pada level 2 waspada. Status ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 2012 yang lalu.
”Kami harap masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan dengan Gunung Semeru seperti warga Kabupaten Malang Kota atau Kabupaten, warga Kabupaten Blitar dan warga Kabupaten Lumajang Probolinggo dan Pasuruan Jangan resah. Status Gunung Semeru normal tetap dalam kondisi leve 2 waspada ,”tutur Ayu Dwi Utari
Balai Besar TNBTS Malang melakukan penutupan jalur pendakian ke puncak Gunung Semeru tidak lain hanya untuk perbaikan ekositem. Penutupan itu sudah dilakukan sejak awal tahun 2015 kemarin. “Kami jadwalkan perbaikan ekositem itu selesai pada akhir bulan Maret. Selesai perbaikan, jalur pendakian kami buka lagi seperti biasa,”ungkapnya
Ditanya dengan kondisi Gunung Semeru yang belakang ini sering mengeluarkan hembusan sulfana dan letupan magma pada malam hari dengan tegas Ayu mengatakan hal itu wajar karena Gunung Semeru dan Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif.
“Data yang kami peroleh dari Badan PVMBG menyebutkan bahwa status Gunung Semeru pada level 2 waspada. Status Gunung Semeru ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 2012 yang lalu, artinya kondisi Gunung Semeru normal,”pungkasnya (cho)