Pasca Nabrak Truk, Anak TNI Trauma

Lumajang Memo
Lumajang, Memo_Naas yang dialami Aris (34), anggota TNI yang beralamat di Desa Madurejo, Kecamatan Pasirian ini. Pada saat berkendara sepeda motor dengan istri dan anaknya, tiba-tiba ada truk besar yang berjalan searah di depannya berhenti mendadak. Tak pelak, ia menabrak bagian belakang truk tersebut. Akibat kecelakaan itu, korban mengalami luka pada tangan kanan dan anaknya trauma.
Rabu (28/1) siang, sekira pukul 11.00 Wib. di Jalan Raya Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko. Pengakuhan korban, saat itu ia perjalanan pulang dari Lumajang dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warnah hitam Nopol N 5366 UJ dari arah utara ke selatan.
Pada saat dilokasi kejadian,  tiba-tiba truk fuso warnah hitam biru S 8708 UR yang  dikemudikan Imron (33), asal Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo  yang berjalan searah di depannya mengerem mendadak. Karena jarak korban dan truk tidak terlalu jauh, akhirnya korban menbrak bagian belakang truk yang berhenti mendadak itu. “Waktu itu saya berusaha mengerem tapi tidak nutut Mas,” jelas anggota TNI yang bertugas di Probolinggo ini.kepada Memo.
Sehingga, ia bersama istri dan anaknya  yang masih berumur lima tahun ikut terjatuh dari atas sepeda motornya. Akibatnya, tangan korban mengalami luka karena tergores diaspal jalan. Sementara itu, kepala anknya juga membentur ke aspal jalan. Beruntung, kepala anaknya tidak sampai gegar otak.
Selanjutnya, korban segera mengantar istri dan anaknya ke Puskesmas setempat agar segera mendapat pertolongan medis. Tetapi pihak Puskesmas menjelaskan, jika anaknya masih sehat-sehat saja. Namun ketika akan diajak pulang dangan dibonceng sepeda motor, anaknya menolak dan menagis.
Diduga, anak korban yang masih kecil itu trauma. Pasalnya kata korban, kecelakaan ini sudah yang kedua kalinya. Pada pertengahan tahun 2014 lalu, ia bersama istri dan anaknya juga mengalami kecelakaan di wilayah Probolinggo. Akibat kecelakaan itu, jari kelingking korban patah dan kaki kanan anaknya juga patah.
Bahkan sampai sekarang jelas korban, sambungan pen tulang yang ada di kaki anaknya belum dilepas. Dari kejadian itulah, akhirnya anak-laki-lakinya yang masih kecil itu trauma ketika tadi diajak pulang sambil  berboncengan sepeda motor. “Ketika saya ajak pulang,  anak saya menolak dan minta naik angkot Pak. Mungkin anak saya masih trauma dengan kecelakaan itu,” paparnya.
Sementara itu, pihak Polsek Sumbersuko yang mendapat laporan dari warga langsung datang ke lokasi. Selanjutnya, petugas mengamankan truk beserta pengemudi ke Mapolsek  Sumbersuko guna dimintai pertanggung jawaban atas kecelakaan itu. Namun, pihak pengemudi truk mengaku tidak tahu kalau truknya ditabrak korban dari belakang.
Menurutnya, ia sengaja mengerem mendadak karena menghindari  pengenbdara sepeda motor yang akan menyebrang jalan. Ia baru sadar jika kendaraanya ditabrak oleh korban dari belakang, ketika korban meneriakinya untuk berhenti. “Seandainya saya tidak mengerem, mungkin akan menbrak kendaran yang menebrang itu Pak,” aku pengemudi truk.
Namun karena luka yang dialami oleh korban dan anaknya tidak terlalu parah, akhirnya keduanya sepakat untuk berdamai. Tetapi, pihak pengendara sepeda motor minta ganti rugi atas kerusakan yang dialami sepeda motornya. “kalau saya mau saja berdamai Pak, asal kendaraan saya diperbaiki,” pinta korban kepada polisi. (tri)