Aksi Istri Nyebur Sumur Berujung Damai

memo lumajang
Lumajang, Memo_Setelah mendapat perawatan dari pihak Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang, Subaeni ( istri yang nyebur sumur-red) akhirnya dibawa ke Mapolsek Kota untuk dipertermukan dengan Muhamad Arif (suaminya). Pada saat dipertemukan, keduanya memilih berdamai dan masing-masing berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Awalnya, sang istri ngotot untuk tetap bercarai dengan suaminya. Bahkan ketika dikonfirmasi Memo di salah satu ranjang rumah sakit, ia mengaku sudah tidak tahan lagi dengan prilaku suaminya yang kerap memukulinya. “Pokoknya saya minta cerai saja Pak. Saya tidak tahan karena sering dipukuli,” ungkap Subaeni, Senin (25/1) sore kemarin.
Menurutnya, suaminya itu lebih mementingkan kebutuhan anaknya ketimbang kebutuhan keluarga. Lebih lanjut ia menjelaskan, jika pada saat bertemu dengan suaminya itu, statusnya adalah janda yang memiliki anak perempuan berumur 7 tahun.
Sedangkan suaminya, statusnya duda dan memiliki anak laki-laki yang umurnya sebaya dengan anaknya. Ketika menikah, suaminya pulang ke rumahnya dengan membawa anak-laki-lakinya. Dari hasil pernikahannya sekarang, mereka dikaruniai nak laki-laki yang sekarang berumur 1,5 tahun.
“Sekarang kami memelihara tiga anak Pak,” akunya. Namun belakangan, dirinya seringkali bertengkar dengan suaminya gara-gara terlalu memanjakan anak laki-laki hasil perkawinannya dengan mantan istrinya dulu. Bahkan kata Subaeni, uang belanja yang diberikan tiap minggu selalu berkurang.
Berawal dari rasa kecemburuan sosial itulah, akhirnya pada Minngu (25/1) siang kemarin pasangan suami itu bertengkar yang akhirnya istrinya nekat dan mennyeburkan diri ke dalam sumur yang ada di  belakang rumahnya. Beruntung korban masih bisa terselamatkan lalu dibawa ke RSUD Dr, Haryoto Lumajang.
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, polisi bersama pihak keluarga mempertemukan pasangan suami istri (Pasutri) tersebut di mapolsek. Setelah mendapat penjelasan dari pihak keluarga dan pihak polisi, istrinya yang semula ngotot minta diicerai akhirnya memilih berdamai.
Selanjutnya dihadapan pihak keluarga dan polisi, mereka berjanji untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Selanjutnya, sang istri mencabut laporan tentang dugaan penganiayaan yang dilakukan suaminya terhadap dirinya. “Karena mereka sepakat berdamai, terpaksa proses dugaan penganiayaan itu tidak kami lanjutkan,” jelas Kapolsek Kota Lumajang, Iptu Suhari.
Sebelumnya, ada-ada saja yang dilakukan Subaeni (30), asal Dusun Krajan, Desa Boreng, Kecamatan Kota Lumajang ini. Berdalih kerap dipukuli Muhamad Aris (32), suaminya, ia malah nekat nyemplung sumur. Beruntung, aksi korban sempat diketahui suaminya sehingga nyawanya terselamatkan.
Minggu (25/1) siang, sekira pukul 12.30 Wib. informasi warga, semenjak keduanya resmi menjadi pasangan suami istri (Pasutri), mereka kerap bertengkar. Bahkan tak jarang, pertengkaran itu selalu diakhiri dengan pemukulan yang dilakukan oleh suami kepada istrinya.
“Mungkin karena kerap mendapat pukulan dari suaminya, akhirnya Subaeni memilih nyebur ke sumur,” terangnya. Namun, keterangan itu dipatahkan oleh Muhamad Arif ketika dimintai keterangannya di Polsek Kota Lumajang. Menurutnya, ia tidak pernah melakukan aksi pemukulan seperti yang dituduhkan istrinya kepadanya. (tri)