Lumajang, Memo
Tak jelas apa persoalannya, tiba-tiba Sunar (40), Warga Dusun Jebe’en, Desa Kalipenggung,
Kecamatan Randuagung, di celurit beberapa kali oleh Komar Alias Tomo (36) warga
yang sama.
Crass…!!! Rusuk sebelah kiri korban terkoyak lebar, hingga darah
nyemprot kemana-mana. Dalam kondisi terluka dan mandi darah, korban yang diketahui cacat fisik ini terus berusaha
melakukan perlawanan
terhadap pelaku
dengan berusaha merampas celurit pelaku.
Namun, sayang korban gagal merebutnya. Pelaku yang semakin kalap dan
terus membabatkan celuritnya ke tubuh korban. Crass…!!! Pinggul korban terkoyak
lebih parah ke timbang luka di rusuknya.
Diduga terlalu banyak keluar darah, beberapa saat kemudian korban
jatuh pingsan. Melihat korban ambruk ke lantai dengan bersimbah darah, pelaku
terus kabur. Beruntung korban segera di temukan oleh kerabat korban yang
kebetulan saat itu hendak pinjam sepeda motor milik anak korban.
“Saya kaget melihat pak Sunar terkapar di lantai dengan di penuhi
darah, pak Sunar terus merintih kesakitan. Saya terus berteriak minta Tolong
mas,” Terang Timan
Beberapa saat kemudian, kerabat korban serta tetangga kanan kiri
belakang rumahnya terus berdatangan ke rumah korban. Melihat kondisi korban
sangat memperihatinkan, warga bersama kerabatnya terus memboyong korban Ke
rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk segera mendapatkan Perawatan Medis.
“Karena kondisinya sangat parah, saya dan kerabat terus melarikan
korban ke rumah sakit agar korban bisa terselamatkan. Siapa pelakunya, saya
belum terpikir mas, yang penting korban di selamatkan dulu,”tutur Timan
mendampingi Maryoni istri Korban.
Timan menambahkan, barusan dirinya mendapat informasi jika pelaku
yang tega membacok korban sudah di amankan petugas dan saat ini sedang di rawat
di Puskesmas Randuagung.
“Informasinya yang saya terima barusan seperti itu mas, pelaku juga mengalami
luka ringan di bagian kepala. Yang jelas
permasalahan ini saya minta agar Kepolisian terus memproses sesuai dengan
Undang-Undang dan Hukum Yang berlaku.”
Sementara itu Kapolsek Randuagung AKP. M. Sidik
yang di duga alergi terhadap wartawan saat hendak di konfirmasi seputaran kasus
aksi pembacokan melalui via telepon dengan nada tersambung namun hingga
beberapa kali tak juga di angkat. (cw7)