Lumajang, Memo
Kampanye tertutup yang
digelar pasangan cabup/cawabup nomor urut satu, Sjahrazad Masdar-As'at Malik di
Gedung Koperasi Guru Yosowilanggun, berlangsung meriah, Jum'at(17/5/2013).
Pasalnya, Istri Cawabup, Tutuk As'at Malik menyanyikan lagu si raja dangdut "Satu
Indonesia" dan para pendukung langsung berjoget ria.
"Ojo lali kita
satu, coblos nomor urut satu," ungkap Tutuk dengan wajah semangat. Lanjut dia, Lumajang masih butuh pem
impin yang mampu
menjawab kebutuhan masyarakat, dalam dunia usaha, pertanian dan segala sektor.
Pasangan nomor urut satu sudah terbukti dan layak memimpin Lumajang kembali.
"Satu, lanjutkan," teriaknya.
Sementara, As'at Malik
menyampaikan keberhasilan mimpin Lumajang dalam hal menurunya warga miskin,
berkurangnya pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan investasi yang tumbuh.
"Mari kita lanjutkan Lumajang sejahtera dan bermartabat," ungkapnya.
Sebelum ke KGY,
cabup/cawabup As'at Malik melakukan pertemuan dengan karyawan gudang pengolahan
pabrik kulit milik H. Thoriq Alkatiri bersama masyarakat. Dalam pertemuan itu,
masyarakat diajak untuk tetap bersama membangun Lumajang lebih maju dalam usaha
disegala sektor. "Pasangan SA'AT mampu menjadi penghubung antara investor,
pengusaha dan masyarakat. Sehingga lapangan pekerjaan selalu ada di Lumajang,"
ungkap Thoriq.
Terpisah, salah satu
program SAAT dalam memajukan dunia pendidikan, akan memperhatikan bantuan guru
non NIP dan Bantuan Honor Pesuruh di lembaga pendidikan. Hal ini dalam
terwujudnya masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat.
Sjahrazad Masdar
mengatakan, membangun dunia pendidikan yang tangguh dan berkarakter, sangat
perlu memperhatikan honor guru Non NIP. Pasalnya, banyak sekolah negeri yang
terbantukan dengan adanya guru Non NIP atau dikenal sukwan. "Ini masukan dan kritikan yang akan kami tindak
lanjuti," ungkap cabup Incumbent itu.
Dalam meningkatkan
pelayanan didunia pendidikan dan tidak terpusat di kota Lumajang, di satu
kecamatan ada satu sekolah unggulan. Sehingga, tidak ada lagi, anak desa
sekolah ke kota, melainkan cukup ditempat tinggalnya. "Ini sudah
diprogram, tinggal dijalankan," terang Masdar
Bantuan honor guru non
NIP mulai tingkat PAUD, SD, SMP dari Rp. 100 ribu akan dinaikan menjadi Rp. 300
ribu. Hal yang sama dengan Honor pesuruh menjadi Rp. 200 ribu. "Bantuan honor bagi para guru dan pesuruh sebagai
pengabdian pada masyarakat dibidang pendidikan," jelasnya.
Selain itu, SA'AT akan
mendirikan penguruan tinggi Negeri dalam memajukan dunia pendidikan. Sedangkan
program atau jurusan yang akan disesuaikan potensi lokal. "Lumajang
saatnya memiliki kampus negeri, agar anak Lumajang tidak kuliah ke luar
kota," pungkasnya.(*/Adv)