Lumajang,
Memo
DPC Partai Gerindra Lumajang
sepertinya belum mengambil sikap jelas terkait siapa calon Bupati dan wakil
Bupati yang bakal di usung oleh Partai berlambang kepala burung ini. Sehingga,
sampai kemarin siang belum ada kepastian siapa yang bakal di usung.
Bahkan dikabarkan, jika para Calon
Bupati atau Wakil Bupati yang akan berangkat dari Partai Gerindra, harus
merogoh kocek sebesar 2 Milyar. Uang ini adalah salah satu alat untuk
memuluskan jatuhnya rekom kepada calon.
Kabar tersebut ternyata dibantah
oleh Bendahara DPC Partai Gerindra, Sugiantoko. Menurutnya, tidak perlu
mengeluarkan uang sebesar itu untuk mendapatkan rekom dari DPC Gerindra.
Walaupun sebenranya Sugiantoko juga
mengakui jika untuk mendapatkan rekom tidak segara gratis. Meski ada biaya,
tapi tidak sebesar itu. “Kalau nilai pastinya saya tidak tahu, yang jelas tidak
gratisan,” katanya lagi.
Saat ini masih banyak bakal calon
yang melakukan penjajakan ke partai gerindra. Namun, menurutnya, yang terlihat
serius mendekati partai gerindra ialah Agus Wicaksono, Jarot, Indah Pakarti dan
Usman Efendi.
Terkait isu nasional atas ketidak
akuran PDIP dengan Gerindra, Sugiantoko menjawab jika itu adalah isu politik.
Menurutnya, isu politik dapat berubah-ubah kapan saja. “Nmanya juga politik,”
katanya.
Namun, jika di tilik dari sejarah,
Gerindra pernah menjalin hubungan baik dengan PDIP. Apalagi terkait pencalonan
Mega Pro dalam bursa Pilpres yang lalu. Sehingga menurutnya, antara Gerindra
dan PDI P adalah senafas.
Apalagi untuk Lumajang, hubungan
baik antara PDI P dengan Gerindra cukup baik. Walaupun senafas, bukan jaminan
partai Gerindra akan menjatuhkan dukungan kepada PDI P. “Karena itu berdasarkan
rekom ke pusat,” katanya.
Pada
bulan Januari ini, Gerindra masih akan mengusulkan rekom ke DPP terkait calon
yang akan di usung. “Dari keempat calon yang merapat ini, saya tidak tahu siapa
yang akan mendapatkan rekom,” terangnya.(ami)