Lumajang,
Memo
Tidak hanya penundaan pilkades saja
yang akhirnya membuat desa-desa di Kabupaten Lumajang tidak kondusif. Gara-gara
pengangkatan Pejabat sementara (PJ), kepala Desa sejumlah desa di Kabupaten
Lumajang tidak kondusif dan sering terjadi masalah.
Sugiantoko, Ketua Komisi A DPRD Lumajang |
Hal ini diungkapkan oleh Sugiantoko,
legislator asal Gerindra yang kini duduk sebagai anggota DPRD Lumajang.
Katanya, masyarakat sudah cerdas ketika proses penjaringan hingga pengajuan Pj
kepada Bupati.
Walaupun calon Pj ada lebih dari
satu, masyarakat tentunya dapat mudah untuk menebak, siapa yang akan jadi.
Kebanyakan mereka yang menjadi PJ adalah mantan Kades yang sudah purna.
Lelaki yang kini menjabat sebagai
ketua Komisi A, yakin jika penjaringan dan pengajuan hingga pelantikan PJ
syarat dengan muatan politik. “Ini kan menjelang Pilkada, masyarakat sudah
cerdas dalam berfikir,” katanya.
Dari setatus PJ kepala desa yang ada sudah
sedikit lagi untuk dilakukan penyelesaian. Sayangnya kata dia, tidak semua PJ
yang telah dilantik sukses hingga ke desanya masing-masing. Bahkan malah
menimbulkan gejolak di masyarakat.
Gejolak itu terjadi rata-rata jika
Pj yang ada berasal dari mantan kades. “Rata-rata banyak yang gagal, dan
terjadi gejolak serta penolakan di masyarakat. Ini yang saya anggap tidak
kondusif,” katanya.
Dalam catatannya, banyak sudah
desa-desa yang menuai masalah terkait persoalan Pj ini. Persoalan itu muncul
ketika ada prosdes penjaringan da, pencalonan serta pelantikan yang tidak
dianggap sesuai dengan kesepakatan awal.
Seperti halnya desa Gedang Mas, ia
mendengar ada komplain dari masyarakat terkait pengajuan calon PJ. Yang awalnya
hanya ada satu calon saja, ternyata setelah di ajukan ke Bupati oleh Camat,
calonnya bertambah lagi. Yakni mantan kades.
Ia sebagai Komisi yang membindangi
masalah tersebut, meminta dengan hormat kepada para mantan kepala desa yang
sudah purna tugas untuk legowo, kalau jabatannya telah habis. “Ini agar tidak
menimbulkan kekisruhan di masyarakat,” tegasnya.
Di
Desa Selok Awar-awar juga terjadi hal yang sama. Disana beberapa kubu massa
tidak menginginkan mantan kepala desa menjadi PJ. “Pokoknya sekarang ini
kondisi politik lokal Lumajang sangat kacau,” sergahnya.(ami)