Warga Desa Salak Ancam Akan Lurug Pemkab


Lumajang, Memo
Puluhan warga saat menggelar pertemuan di balai desa
            Desa Salak, Kecamatan Randuagung kembali diisukan akan terjadi aksi massa terkait tuntutan percepatan proses Pilkades. Ratusan warga, Kamis (13/12) mendatangi balai desa setempat, bahkan puluhan warga lainnya banyak yang duduk-duduk di halaman kantor desa.
            Yang menarik dari pertemuan saat itu, ada puluhan petugas kepolisian berjaga-jaga di sekitaran kantor desa setempat. Satu truk Dalmas dan puluhan personil dari Mapolsek Randuagung, Klakah, Kedungjajang, Ranuyoso berikut satu buah ambulance.
            Sedianya pertemuan tersebut sejatinya untuk membagi tunjangan RT/RW. Sayangnya, akhirnya pertemuan melebar pada desakan percepatan Pilkades. Apalagi saat itu Muspika lengkap nampak hadir, hal inilah yang kemudian di manfaatkan oleh warga setempat.
            Sohib, salah satu warga yang juga di ketahui ialah mantan kepala desa Salak, ia meminta penjelasan kepada Camat Randuagung Sabar Santoso, agar proses tahapan Pilkades segera di lakukan. Karena waktunya dianggap oleh masyarakat sudah terlambat.
            Selama ini kata Sohib, PJs tidak pernah menjelaskan kapan Pilkades akan di laksanakan jika akan di mulai tahapan, ia meminta agar segara di jelaskan kepada masayarakat. “Ini supaya masyarakat tidak bertanya-tanya terus menerus,” kata Sohib.
            Katanya lagi, masyarakat sejak dulu sudah meminta kepastian kapan Pilkades akan segera di laksanakan. Kalaupun akan di lakukan penundaan, tentunya harus ada alasan yang jelas dan tidak mengada-ada.

            Bahkan Sohib juga mempertanyakan status dan tugas seorang Pjs. Apa yang di kerjakan oleh PJs dan sampai kapan jabatan Pjs akan berakhir. Sehingga, ia akan menjadi patoklan bagi warga Dersa Salak.
Sementara itu, Samsul Arifin salah satu bakal calon kepala desa intinya menagih janji yang telah di ucapkan oleh Camat. Menurutnya, ketika ada pertemuan di Desa Ranulogong beberpa waktu yang lalu, Camat sempat berkata jika Desa Kalipenggung dan Desa Salak, akan tetap di laksanakan akhir 2012.
“Nyatanya hanya desa Kalipenggung saja yang melaksanakan Pilkades. Sedang desa Salak Pjs-nya selama 6 bulan tidak pernah membahas terkait persoalan Pilkades. Ada apa sebenarnya yang terjadi,” katanya.
Bahkan ada beberapa warga yang mengancam akan melakukan aksi di pemkab Lumajang. Pada intinya jika pemerintah benar-benar akan mengolor pelaksanaan Pilkades di desa mereka.
Di cecar pertanyaan seperti itu, Camat nampak kelabakan. Namun ia mengaku jika apa yang di tanyakan oleh warga adalah sesuatu yang dianggap salah tafsir, sebab ia mengaku jika telah melakukan sesuatu sesuai dengan tugas dan kwajibannya.
Terkait penundaan Pilkades, ia mengaku telah mengacu pada surat edaran Bupati Lumajang. “Jika masyarakat ingin jelas terkait Pilkades, dan warga mau turun jalan. Maka ia mempersilahkan dan apa yang menjadi unek-uneknya untuk ditulis dan dipertanggungjawabkan, saya siap mendampingi,’ katanya.
Terkait ucapan Camat saat pertemuan di Ranulogong, ia mengaku lupa dengan itu. Yang ia ingat apakh masyarakat yang salah tafsir atau memang ia sendiri yang lupa. “Pada intinya warga salah mengartikan persoalan ini,” kata Sabar.(ami/cw7)