Ditabrak Mio, Tangan Kiri Siswi SMP Patah


Lumajang, Memo
Naas yang dialami oleh Nur khasana (15), siswi SMPN Kunir yang masih duduk di kelas 3 ini. Pasalnya, ketika hendak menyebrang jalan, ia ditabrak sepeda motor. Akibatnya, ia terpental dan tangan kirinya patah, selanjutnya oleh orang tuanya dibawa ke ahli tulang.
Kecelakaan itu terjadi Pada Sabtu (20/10) sore, sekitar pukul 17.00 Wib, di Jalan Raya Desa Kunir Lor. Kecamatan kunir. saat itu korban sedang pulang dari Les Bahasa Inggris, di rumah salah satu gurunya yang ada di Desa Kunir Lor dengan mengendarai sepeda onthel.
Ketika berada di jalan depan rumahnya, korban hendak membelokan sepedanya. Namun dengan waktu yang bersamaan, ada sepeda motor Yamaha Mio warna Biru Nopol L 5727 M, yang dikendarai oleh Agus Jumadi (16), asal Desa Jatigono, Kecamatan Kunir.
Karena kurang waspada, akhirnya berbenturan dan korban jatuh dari atas sepeda pancalnya, dengan kondisi tangan kiri duluan dan mengakibatkan patah. Sedangkan pengendara sepeda motor hanya mengalami luka ringan pada anggota tubuhnya.
Seketika itu, warga yang mengetahui peristiwa tersebut langsung membantu keduanya dan dibopong ke pinggir jalan. Selanjutnya, orang tua korban yang tak jauh dari tempat kejadian langsung menghampiri anaknya yang saat itu sdang merintih kesakitan.
Ketika mengetahui tangan anaknya patah, bapak korban sempat marah-marah dan berniat akan menuntut pengendara sepeda motor itu ke jalur hukum. Beruntung saat itu petugas dari Polsek Kunir yang dihubungi oleh warga segera datang ke TKP.
Pengendara sepeda motor yang hanya mengalami luka ringan langsung dibawa ke Mapolsek Kunir untuk dimintai keterangan, berikut sepeda motornya sebagai barang bukti. Namun, ketika berada di Mapolsek Kunir, orang tua korban berubah pikiran dan sepakat untuk damai dan diselesaikan secara kekeluargaan. “Selesai dengan jalan berdamai,” kata salah satu warga.
Petugas pun tidak bisa berbuat banyak, karena kedua belah pihak sama-sama sepakat berdamai. Akhirnya korban yang mengalami patah pada tangan kirinya langsung dibawa ke ahli tulang yang ada di Desa Sukosari kunir. Orang tuanya lebih mempercayakan tulang anaknya yang patah tersebut kepada ahli tulang tradisional. “Proses pengobatan di sangkal putung lebih cepat,” pungkasnya. (cw6)