Stabilkan Harga, Opsar Akan Segera Digelar


Lumajang, Memo
Yuli Haris Kasubag Informasi Humas
Pemkab Lumajang
Jelang puasa dan lebaran yang akan datang, beberapa kebutuhan bahan pokok sudah mulai merangkak naik. Bahkan ada sebagian barang kenaikannya cukup signifikan dan terus melejit tiap harinya.
Kenaikan yang cukup signifikan ada dua bahan pokok. Contohnya harga telur, sejak sebulan yang lalu harganya terus beranjak naik. Pun demikian dengan harga daging sapi, kenaikannya sdh diatas 5 ribu perkilogramnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok ini, pemerintah Kabupaten Lumajang akan segera menggelar operasi pasar. Operasi ini atas intruksi dari pemerintah propinsi Jawa timur.
Bahkan, untuk rencana persiapan operasi pasar tersebut, rapat persiapan sudah dilakukan kemarin siang. Dan hasilnya, ada beberapa titik lokasi yang akan menjadi target operasi pasar kali.
Menurut Yuli Haris, Kasubag Informasi Humas Pemkab, tujuan operasi pasar ialah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Selain itu, operasi ini digelar untuk memenuhi kebutahan masyarakat.
"Kita berharap, dengan adanya operasi pasar ini, nantinya harga kebutuhan pokok akan bisa stabil, sesuai dengan kebutuhan masyarakat jelang puasa dan lebaran nanti," ungkap Wanita berjilbab ini sambil tersenyum.
Lebih jauh Yuli menjelaskan, ada empat penjuru atau empat titik mata angin, yang menjadi target operasi pasar. Wilayah utara akan ditempatkan di Kecamatan Klakah, Timur Kunir, selatan Candipuro, dan Barat ditempatkan di Kecamatan Sukodono.
Ada dua tahap dalam pendistribusian, jika nanti pada tahap satu, barang-barang masih ada, maka akan dilakukan distribusi pada tahap ke dua. "Untuk tahap ke dua, targetnya akan dilempar ke enam kecamatan, itupun jika memang mencukupi," ungkap Yuli lagi.
Enam kecamatan yang akan menjadi target berikutnya (tahap dua) ialah Kecamatan Jatiroto, Yosowilangun, Senduro, Randuagung, Padang dan Kecamatan Gucialit.
Ada tiga barang yang akan dijual dalam operasi pasar ini. Antara lain, Minyak Goreng, Beras dan Gula. Untuk gula perkilogramnya akan dijual seharga Rp. 10.500,- sedangkan Beras dijual Rp. 7300,- perkilogram. Dan ditempatkan dalam kemasan per-5 kilogram. Sedangkan minya goreng perbotol berisi 900 mili dijual seharga Rp. 8500,-.
Karena operasi pasar ini adalah program pemerintah propinsi, maka menurut Yuli, jadwal pelaksanaannya menunggu intruksi dari sana. "Kita sekarang masih menunggu intruksi," pungkas Yuli.(Ami/hms)