Lumajang, Memo
Kasat
Lantas Polres Lumajang, AKP Rony Edy Yusuf, SH |
Sungguh angka
yang cukup fantastik, cuma dalam kurun waktu 11 hari, terhitung mulai tanggal 4
sampai 17 Juli 2012 kemarin. Operasi Patuh Semeru 2012 yang digelar oleh
jajaran Satlantas Polres Lumajang, berhasil menjaring 1650 tilang pelanggaran, termasuk roda 2 dan roda 4.
Hal itu, disampaikan
oleh kasat Lantas, AKP Rony Edi Yusuf, SH. Mendampingi Kapolres Lumajang, AKBP
Susanto, Sik SH, MH. Kepada Memo, disela-sela jam kerjanya. Menurut Rony, dari
jumlah 1650 pelanggarannya cukup variatif, terdiri dari pelanggaran ringan
sampai pelanggaran berat.
Disampaikan pula
bahwa, yang mendominasi pelanggaran dari jumlah sebanyak itu adalah dilakukan
oleh pengendara roda 2 atau sepeda motor. Kebanyakan mereka tidak membawa
kelengkapan surat-surat kendaraan dan roda 2 tidak menyalakan lampu pada siang
hari. “Namun ada juga pelanggar yang tidak menggunakan hlem dan ban motornya
diganti ukuran kecil,” ungkap Rony.
Lebih lanjut
Rony menjelaskan, bahwa menjelang lebaran nanti juga ada operasi lanjutan yang
dinamakan Operasi Ketupat 2012. Petugas Satlantas akan mendirikan posko dan
siaga di titik –titik rawan yang padat kendaraan dengan dibantu dari jajaran
Polsek serta Polres Lumajang
“Tujuan dari operasi tersebut adalah
untuk membantu keamanan, ketertipan serta kelancaran bagi pengendara roda 4
maupun roda 2 yang mudik pada hari itu. “ungkap Rony lagi.
Menurutnya, pada
saat lebaran tersebut, banyak pengendara yang mudik datang dari luar kota.
Otomatis volume jalan di Lumajang akan meningkat dratis. Biasanya, untuk pelaksanaanya operasi ketupat itu sendiri,
dilakukan menjelang H-7 dan berakhir H+7, “Kita masih menunggu intruksi dari
atas,” tegas Kasat Lantas.
Disinggung
tentang rawannya angka kecelakaan akhir-akhir ini yang ada di wilayah Satlantas
Polres Lumajang, dengan tegas Rony mengatakan bahwa angka tersebut sebetulnya
sudah mulai berkurang jika dibandingkan
pada tahun-tahun kemarin, meskipun jumlahnya tidak signifikan.
Tentang banyaknya korban kecelakaan
di jalan raya yang meninggal dunia, lebih lanjut Rony memaparkan bahwa masih
banyaknya pengendara roda 2 yang tidak menggunakan helem, sehingga pada saat
terjatuh dan kepalanya membentur aspal jalan, maka kepalanya akan pecah.
“Minimal korban akan mengalami gegar otak,” imbuhnya.
Menjelang
lebaran tahun ini, Rony berharap kepada semua pengendara roda 2 maupun roda 4,
jika hendak bepergian, baiknya periksa dulu kendaraanya, lengkapi surat-surat
kendaraannya, gunakan ban motor sesuai aturan, jangan lupa bagi pengendara roda
2, gunakan selalu helem yang sesuai Standart Nasional Indonesia (SNI).
Yang terpenting menurut Rony, jangan suka
ugal-ugalan dijalan raya apalagi kebut-kebutan. Biasakan berprilaku sopan dan
santun pada saat berada di jalan raya. Karena keselamatan orang lain juga
menjadi tanggung jawab kita bersama.”Ingat, setiap saat keluarga menunggu di rumah,” pungkas Kasat
lantas. (cw6)