Perbaiki Alat Pemotong Kayu, Tangan Terpotong


Lumajang, Memo
Korban saat dirawat di Rumah sakit PTPN Jember
Apes, itulah yang dialami oleh Nur Halim (23), asal warga Dusun Gasri, Desa Sukorejo, Kecamatan Pasrujambe. Tangan kanannya harus disambung 3 shok platina lantaran tergilas mesin gergaji kayu pembuatan bahan triplek, tepatnya di Perusahaan PT. Tri Tunggal Laksana yang beralamat di Sumbersuko Lumajang.
Menurut Ahmad, salah satu teman korban yang kebetulan satu ruangan kerja, siang itu korban sedang membenahi karet penyeimbang mutarnya gergaji pemotong kayu. Dianggap telah siap digunakan, korban langsung mencoba menghidupkan mesin gergaji. Namun setelah mesin dihidupkan, ternyata mesin gergaji masih oleng tak stabil, sehingga korban berusaha memperbaikinya kembali.
Dalam kondisi mesin hidup, korban  berusaha memperbaiki posisi gergaji dengan sebatang kayu sengon albasia yang berada disamping mesin. Setelah congkel – mencongkel gergaji, alhasilnya posisi gergaji kembali pada posisi awal sehingga perputaran mata gergaji kayu kembali normal.
Namun dasar lagi apes harus diterima oleh korban, kayu yang dipegang korban untuk mencongkel gergaji tersebut  terjepit pada mesin gergaji bagian ujung bawah, yang menyebabkan mata gergaji  berputar semakin tidak stabil, dan terlepas mengenai tangan korban. Akibatnya, tangan korban terperosok kedalam motor mesin gergaji, yang menyebabkan tangan korban tergilis kedalam rotari mesin hingga mengalami luka dan patah tulang dibeberapa bagian tangan korban.
Insiden ini membauat Ahmad yang teman korban langsung mematikan mesin gergaji kayu sambil berteriak minta tolong, teriakan Ahmad langsung didengar oleh beberapa karyawan lain dan langsung mendatangi untuk melihat apa yang terjadi.
Tiba  diruangannya, beberapa karyawan sempat bengong ketika melihat kondisi korban berdarah – darah, beberapa karyawan langsung memberikan pertolongan terhadap korban, selanjutnya korban dilarikan ke Rumah sakit Bhayangkara Lumajang. Tiba disana, korban mendapatkan perawatan dari pihak medis. Selain  luka yang dialami korban sangat parah  dan juga peralatan Rumah Sakit yang kurang memadai, akhirnya korban  dirujuk ke rumah sakit PTPN Terpadu Jember.
Sekitar pukul 18.30 dengan menggunakan mobil ambulan milik Rumah sakit Bhayangkara Lumajang, korban langsung dilarikan  ke Rumah Sakit PTPN terpadu Jember. Tiba disana, korban langsung memasuki ruangan operasi untuk dilakukan penyambungan pada beberpa bagian yang patah. Operasi penyambungan berjalan mulus memakan waktu sekitar empat jam.
Direktur PT. Tri Tunggal Laksana, Ekay Subiyanto ketika di komfirmasi Memo (22/7) via telefon kemarin siang membenarkan akan kejadian yang dialami oleh salah satu karyawannya, yang mengakibatkan tangannya mengalami patah tulang hingga pada tiga bagian.
Meskipun kejadian ini disebabkan kelalaian karyawannya, pihak perusahaan tetap bertanggung jawab atas kejadian ini mulai dari pembiayaan operasi hingga pembiayaan perawatan terhadap luka korban hingga sembuh, sebab kecelakaan ini terjadi saat korban melaksanakan pekerjaan perusahaannya.  “Selain itu pihak perusahaan juga akan memberikan biaya hidup selama korban belum bisa kembali bekerja kepada perusahaannya”. Tuturnya. (cw7)