Lumajang,
Memo
Sepanjang Jalan yang sering dilakukan TKP oleh pelaku |
Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, aksi kejahatan
terhadap pengendara sepeda motor kian merajalela. Salah satu korban bernama
Nanang Ismail (23), pemuda asal Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, saat sedang
mengendarai sepeda motor, Nanang ditendang hingga jatuh, lalu sepeda motornya
dibawa kabur oleh pelaku.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (18/7) malam,
sekitar pukul 20.15 Wib, ketika itu Nanang sedang perjalanan dari rumahnya
hendak pergi ke Lumajang dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna Putih
dengan Nopol N 2017 ZY tahun 2011 miliknya.
Namun, setelah berada di tengah perjalanan, tiba-tiba
dibuntuti oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion
berboncengan. Setelah ada di jalan sepi, tepatnya di wilayah jembatan beringin
kembar Desa Klampokarum, Kecamatan Tekung.
Kedua orang yang berboncengan tersebut langsung
memepet dan menendangnya, mendapat perlakuan yang tidak wajar, seketika Nanang
kaget dan terjatuh bersama motornya. Begitu jatuh, kedua orang itu langsung
berhenti dan salah satu pelaku turun dari motornya dan mengeluarkan celurit
dari balik jaketnya.
Dengan mengancam,
pelaku minta korban segera menyerahkan sepeda motornya. Karena takut, akhirnya
korban merelakan motornya dibawa kabur begitu saja. Selanjutnya pelaku
meninggalkan korban yang terjatuh begitu saja dan kabur kearah utara.
Korbanpun akhirnya berjalan ke utara menuju
pemukiman warga yang jaraknya sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara
(TKP). Dengan diantar salah satu warga,
akhirnya korban melapor kepada pihak kepolisian dengan membawa barang bukti
(BB) STNK.
Sementara itu, menurut Kabag Humas Polres Lumajang,
AKP Suherkamto, SH. Sebetulnya malam itu dirinya sempat berpapasan dengan kedua
pelaku mengendarai Honda Beat Putih dan satunya mengendarai Yamaha Vixion
dengan kecepatan tinggi, di depan Kantor Kecamatan Tekung, usai mengantar istrinya
dengan mengendarai mobil.
Tetapi Suherkamto tidak mengetahui jika kedua orang
tersebut adalah pelaku kejahatan. Baru beberapa menit kemudian dirinya
mendengar dari informasi polisi melalui
HT-nya jika ada perampasan sepeda motor di wilayah Desa klampokarum.”Saat
itu kedua pelaku melaju dengan kencang,” terang Suherkamto.
Suherkamto juga menyesalkan jika kebanyakan
korban dari permpasan motor tersebut lambat memberikan laporan kepada polisi,
akhirnya petugaspun kesulitan untuk melacak jejak pelaku. “Jika korban segera
melapor, mungkin petugas akan segera melacak keberadaan pelaku, karena polisi
selalu siaga dibeberapa titik rawan,” pungkas Suherkamto. (cw6)