Lumajang, Memo
Kondisi rumah milik korban yang roboh |
Sungguh ironis
nasib yang dialami oleh keluarga M. Sidig (72), warga yang tinggal di Dusun
Krajan, Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun ini. Pasalnya rumah yang baru
yang ditempati 4 hari, sudah roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa itu, hanya kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah.
Peristiwa naas
itu terjadi pada kamis (19/7) siang kemarin. Saat itu korban bersama istrinya
sedang berada di dalam rumahnya. Namun tiba-tiba Sidig mendengar suara gemuruh yang berasal dari
runtuhan atap yang di susul dengan dinding ruang dapurnya.
Melihat kejadian
tersebut, korban dan istrinya langsung lari ke luar rumah untuk menyelamatkan
diri. Saat melihat rumahnya rubuh, korban tidak bisa berbuat banyak. Korban dan
istrinya hanya tercengang heran melihat kondisi rumahnya yang baru dibangun itu
tiba-tiba roboh.
Tetangga dekat yang
sempat mendengar suara gemuruh tersebut,
berhamburan keluar untuk mencari tahu asal muasal suara itu. Setelah mengetahui jika suara
gemuruh itu berasal dari rumah salah satu warganya yang roboh, kemudian tetanggapun
segera mendatangi korban untuk memberi pertolongan.
Selanjutnya,
salah satu dari tetangga yang datang menolong korban langsung menghubungi pihak
Polsek Yosowilangun untuk melaporkan peristiwa robohnya rumah tersebut. Namun
saat petugas datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas
tidak menemukan bekas-bekas kriminalitas, petugas hanya menduga jika bangunan
tersebut karena kesalahan kontruksi.
Sementara itu,
menurut sumber yang berhasil dihimpun oleh Memo, menjelaskan jika robohnya
rumah tersebut karena dindingnya terbuat dari batako. Dikatakan lagi, saat pemasangan
batako juga kurang sempurna, sehingga pada saat selesai, temboknya kelihatan
miring.
Hal senada juga
disampaikan oleh Bripka Sugito, Kanit Reskrim Polsek Yosowilangun yang datang
ke TKP. Sugito menambahkan jika kondisi tembok yang kurang sempurna dan beban diatasnya
terlalu berat, sehingga secara otomatis temboknya roboh, karena tidak kuat
menahan beban yang diatasnya.
Beruntung saat itu sebagian pihak keluarga
sedang berada di luar rumah, sehingga kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,
namun korban hanya mengalami kerugian materiel hingga puluhan juta rupiah. “Diduga
robohnya rumah itu akibat kesalahan kontruksi,” terang Sugito. (cw6)