Diduga Trauma, Banyak Korban Kecelakaan Enggan Ambil Sepeda Motornya


Lumajang, Memo
Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas yang mengabaikan barang bukti (BB) sepeda matornya nangkring di gudang maupun halaman Kantor Satlantas, menambah sempit ruang gerak petugas yang berdinas di kantor tersebut.
Ratusan barang bukti  yang berjubel memadati gudang dan  halaman parkir Kantor tersebut, sebetulnya juga menyulitkan petugas yang akan memberi pelayanan kepada pihak  korban yang akan mengambil dan mengurus  sepeda motornya, dikarenakan kondisi barang bukti yang keberadaanya kian hari kian bertumpuk-tumpuk.
Hal itu disampaikan oleh salah satu petugas yang berdinas di kantor satlantas  tersebut, menurutnya banyaknya penumpukan BB tersebut, sebetulnya ada sebagian yang masih dalam proses penyidikan, namun ada sebagian yang sudah lama sengaja tidak diurus oleh pihak korban atau ahli warisnya.
Masih menurut petugas, kemungkinan  ada dua alasan kenapa pihak korban tidak mau mengurus atau mengambil barang bukti sepeda motornya, yang pertama korban mungkin trauma dengan musibah yang dialaminya dan yang kedua mungkin korban sudah mendapatkan ganti rugi dari rivalnya.
Namun petugas sudah berupaya untuk menghubungi dan memanggil pihak korban dengan cara mengirim surat kepada pihak yang bersangkutan,” kami berharap kepada pimilik atau pihak korban, jika sudah mendapat ganti rugi dari yang bersangkutan hendaknya segera memberitahukan kepada kami,” tegasnya.
Dalam hal pengambilan barang bukti, petugas tidak memberi batas waktu yang ditentukan, artinya setelah perkara selesai, sebetulnya BB sudah bisa diambil. Tapi jika dalam waktu yang terlalu lama pihak korban atau ahli waris tidak mengurusi, maka nantinya BB tersebut akan diiventarisasikan.
Namun jika pada waktu yang telah ditentukan, petugas akan berusaha menghubungi kembali dan memanggil yang bersangkutan.” Namun kalau masih belum ada tanggapan dari yang bersangkutan, maka petugas akan minta kebijaksanaan dari  yang di atas,” pungkasnya. (cw6)