Lumajang, Memo
Puluhan
warga Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, kemarin pagi di evakuasi oleh
petugas gabungan penanggulangan bencana. Puluhan warga ini dievakuasi menuju
tempat yang aman dari bencana yang terjadi. Diketahui, proses evakuasi ini
adalah bagian dari adegan simulasi bencana alam terpadu yang digelar oleh Kodim
0821 Lumajang.
Dalam simulasi tersebut, mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang tua tak luput dari proses evakuasi petugas. Tak
hanya warga yang dievakuasi, puluhan ternak juga mulai dari kambing hingga sapi
juga diangkut mobil evakuasi menuju tempat yang aman.
Tergambar jelas dalam simulasi, warga
setelah di evakuasi dari lokasi bencana, warga yang menderita gangguan
kesehatan, langsung ditangani oleh tim kesehatan yang disiagakan di posko
kesehatan penaggulangan bencana alam.
Dalam latihan penaggulangan bencana alam
terpadu itu, berbagai unsur dilibatkan dalam simulasi, diantaranya dari TNI,
POLRI, BPBD, Dinas kesehatan dan tim SAR. Kesemuanya mempunyai peran
sendiri-sendiri saat terjadi bencana.
Gambaran itulah yang terlihat pada saat
simulasi dalam pelatihan terpadu penanggulangan bencana yang digelar di
lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro kemarin. Pelatihan yang dimulai
hari Selasa (29/5) itu berlangsung meriah dengan diikuti seluruh unsur
penanggulangan bencana. Pelatihan itu ditutup kemarin oleh Kepala Staf Kodam
(Kasdam) Brigjend M Setyio tepat pada pukul 13.35.
Dalam penutupan itu, Brigjend M Setyio
membacakan amanah pangdam V Brawijaya Mayjend Murdjito menilai pelatihan sangat
berguna untuk menghadapi potensi bencana. Semua tahapan dari awal sampai akhir
dinilai telah dilaksanakan dengan baik. “Semuanya berguna bagi upaya
penanggulangan bencana,” ujar Brigjend M Setyio. Pihaknya juga menyampaikan
apresiasi karena pelatihan berjalan lancar.
Usai acara, Kasdam menjelaskan bahwa
semua unsur telah disiapkan untuk menanggulangi bencana. Bahkan semua perangkat
telah digunakan sesuai buku petunjuk dan protap. “Kita punya SDM, punya
perlengkapan, dan juga punya ketrampilan. Semua yang kita miliki ini akan
digunakan untuk menanggulangi bencana yang terjadi sewaktu-waktu,” tegas
Kasdam.
Menurutnya setiap saat petugas
penanggulangan bencana yang sudah dilatih ini sudah siap beraksi jika terjadi
bencana. Karena semuanya sudah teruji di berbagai kegiatan kebencanaan. Dia
mengaku petugas tidak akan panik, dan gegabah dalam mengambil tindakan
penanggulangan. Karena memiliki persiapan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing. Mulai dari gelar rumah sakit, dapur, dan pertolongan
pertama sudah dipahami seagai upaya proses penanggulangan.
Menyikapi hasil pelatihan, menurutnya
pihak penanggulangan bencana tidak boleh puas. Karena potensi bencana tidak
akan pernah selesai dengan berbagai macam dan bentuk yang merugikan masyarakat.
Untuk itu pelatihan penanggulangan bencana akan digenjot setiap tahun. “Program
ini akan kita lakukan sepanjang tahun,” katanya.
Sementara itu, saat pembukaan pelatihan
penanggulangan bencana, Selasa (29/5), Pangdam V Brawijaya, Mayjend Murdjito
menegaskan, jika TNI juga turut andil dalam proses penanggulangan bencana,
karena itu sudah tercantum dalam undang-undang.
Untuk
itu menurutnya, 2050 anggota TNI dibawah naungan Kodam V Brawijaya, telah
dipersiapkan secara matang jika sewaktu-waktu diterjunkan ke wilayah yang
terjadi bencana. “Kita sudah beri pelatihan tentang kebencanaan pada seluruh
anggota TNI,” ungkap Murdjito dihadapan sejumlah wartawan, selasa lalu.(ami)