Diduga Stres, Buyar Gantung Diri

Lumajang, Memo_Diduga Depresi berat, Buyar (60), warga Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kandang sapi belakang rumahnya, dengan menggunakan tali tampar yang diikatkan pada salah satu blandar kandang sapi tersebut.
bunuh diri

Beruntung, mayat korban segera ditemukan oleh salah satu kerabatnya, Senin pagi (3/8), sekitar pukul 05.00 WIB, saat hendak mengambil kayu bakar di sebelah lokasi kejadian. Melihat korban sudah tewas, terus melapor ke kerabat keluarga lainnya yang kemudian dilanjutkan melapor ke Kepala Desa setempat dan Polsek Gucialit.

Kabag Humas Polres Lumajang, Iptu Gatot Budi Hartono ketika dikonfirmasi Memo di kantornya mengatakan, pagi itu Maimunah kerabat korban hendak mengambil kayu bakar yang terletak di belakang rumahnya untuk memasak. Saat membuka pintu dapurnya, dia melihat sesuatu yang mencurigakan di dalam kandang sapi milik korban.

Karena penasaran, dia pun terus menghidupkan lampu kandangnya. Betapa kagetnya, ketika melihat korban sudah tewas menggelantung di salah satu blandar kandang sapi itu. Saking paniknya, dia langsung berteriak minta tolong. “Kerabat korban bersama belasan warga langsung datang. Dia terus menghubungi Kades setempat dan Polsek Gucialit,” tutur  Iptu Gatot BH.

Tak lama kemudian Kades bersama rombongan petugas dari polsek Gucialit tiba di rumah korban dan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekaligus meminta keterangan terhadap kerabatnya tentang keseharian korban. “Kata kerabatnya, korban ini sudah lama mengalami depresi dan selalu berprilaku aneh,” ungkapnya.

Untuk memastikan kematian korban, pihak Polsek Gucialit berusaha membawa mayat korban menuju ke Rumah Sakit dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan outopsi. Tapi sayang, niatan petugas ditolak oleh keluarga korban dan meminta Visum dokter Puskesmas Gucialit saja.

Usai Pesta Sabu, Sulaiman Dibekuk Reskoba

Kapolsek Gucialit langsung berkoordinasi dengan dokter Puskesmas, alhamdulillah ada di tempat dan Visum langsung dilakukan di rumah korban. Hasil Visum dokter mengatakan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda unsur terjadinya penganiayaan.

”Korban meninggal dunia disebabkan karena gantung diri. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di belakang hari nanti, usai visum, keluarga korban langsung disuruh membuat surat pernyataan yang isinya menerima atas kematian korban yang ditanda tangani di atas materai, diketahui Kades setempat. “Alhamdulillah sudah semuanya berjalan lancar Mas,” pungas Iptu Gatot BH. (cho)