Diterpa Angin Kencang, Posko Siaga Bencana Ambruk


Lumajang, Memo
            Akibat tiupan angin yang cukup kencang pada Senin (25/2) sekitar pukul 07.00 Wib, Posko siaga bencana Aju, di Desa Jarit, Kecamatan Candipuro ambruk. Kini posko dialihkan ke kantor balai desa Jarit hingga batas waktu siaga bencana selesai.
            Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Lumajang, Rochani, mengatakan, angin yang bertiup pagi kemarin cukup kencang. Bahkan akibat tiupan angin tersebut, membuat warga Lumajang bagian selatan sempat panik.
            Tidak hanya menimbulkan kepanikan saja, namun satu bangunan posko yang didirikan oleh BPBD ambruk. “Pokoknya kencang sekali tiupan anginnya,” kata Rochani kepada wartawan media ini.
            Untungnya kata Rochani, tiupan angin tidak berlangsung lama. Sehingga, tidak menimbulkan kerusakan yang berarti bagi warga masyarakat di bagian selatan lumajang. Sejauh ini ia juga belum menerima laporan adanya korban jiwa.
            Untuk kerusakan, hingga siang kemarin pihaknya juga masih menunggu laporan dari beberapa anggotanya. Namun, ia berharap tidak terjadi apa-apa paska tiupan angin yang cukup kencang ini.
            Sedangkan bagi para warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. BPBD belum mengeluarkan himbauan untuk tidak melaut. Pasalnya, tiupan angin belum dianggap berbahaya bagi nelayan. “Tapi kondisi cuaca akan kita pantau terus,” katanya.
             Sementara itu, ancaman bahaya yang lain, dikhususkan kepada para pengguna jalan yang melintas di jalur piket Nol Lumajang. Sebab, beberapa kali dalam kurun waktu terakhir ini, sejumlah longsor kerap terjadi hingga menutupi badan jalan.
            Yang terakhir bukan hanya longsor tanah saja. Namun longsor berupa bebatuan yang turun dari atas perbukitan. Hingga saat ini, masih ada satu batu yang cukup besar posisinya menggantung di tebing jalan.
            Awalnya BPBD merencanakan untuk meruntuhkan batu tersebut dengan cara diledakkan menggunakan dinamit. “Tapi saya koordinasi dengan SAR, jika diledakkan akan sangat berbahaya,” kata Rochani.
            Unuk itu katanya, saat ini ia berupaya dengan tim SAR untuk melakukan evakuasi batu besar itu. Direncanakan, dilakukan penyemprotan dengan air dari atas bukit agar tanah yang berada disampingnya tergerus dan batu bisa turun kebawah.
            Mengenai kapan waktunya akan dilakukan penyemprotan. Riochani belum bisa memberi jawaban yang jelas, pasalnya langkah koordinasi masih akan ditempuh untuk mempersiapkan segala sesuatunya. “Tapi yang jelas secepat mungkin akan kita upayakan,” pungkasnya.(ami)