KPU Didemo, Massa Kecam Putusan DKPP


Lumajang, Memo
            Buntut Dari Pemecatan Ketua KPUD Lumajang Hery Sugiarto dan satu komisioner Amin Bawazier, beberapa waktu yang lalu, kemarin pagi, Senin (7/1), puluhan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Lumajang (FML), berorasi di perempatan toga.
Puluhan orang saat melakukan aksi demo
            Tak hanya melakukan orasi di perempatan jalan, pulusan massa yang saat itu membawa sound system, kemudian bergerak menuju ke kantor KPU Lumajang. Intinya, massa menggugat hasil keputusan DKPP RI nomor 27/DKPP-PKE-1/2012.
            Dalam pers release-nya, aksi demo tersebut diikuti oleh mahasiswa HMI Komisariat Lumajang, Korps Alumni HMI Kabupaten Lumajang, LSM LIRA, Forum Masyarakat Peduli Lumajang (FMPL), AMPL, LAKI, Aliansi Lumajang Bangkit, Aliansi Mahasiswa Lumajang, KB PII Kabupaten Lumajang, Pemuda Muhammadiyah Lumajang dan Ormas Nasdem.
Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, mereka yang tergabung dalam Forum Masyarakat Lumajang (FML) menilai putusan yang diambil DKPP tidak adil dan bertentangan dengan semangat reformasi.
DKPP dinilai telah meletakkan diri sebagai kekuasaan kehakiman dan bertentangan dengan Undang-undang nomor 15/2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Putusan DKPP terkesan dipaksakan dan masuk dalam kategori menyesatkan.
Ketika para pendemo tiba di depan kantor KPU Lumajang, sejumlah perwakilan pendemo diterima dan ditemui sekretaris KPU Lumajang, Kohar dan seorang anggota Komisioner KPU Lumajang, Yuyun untuk melakukan dialog didalam kantor KPU Lumajang.
Saat dialog, perwakilan pendemo menyampaikan dugaan adanya kebocoran rahasia negara yang dilakukan oleh orang yang ada di kantor KPU Lumajang, karena bocornya rahasia negara tersebut berakibat pada dipecatnya dua anggota komisioner KPU Lumajang.
Pendemo menuding ada pihak yang bermain-main terkait bocornya rahasia negara tersebut, yang jatuh ke tangan Ali Mudhori, salah satu kubu PKB yang bersengketa. Dan surat tersebut digunakan sebagai bahan laporan ke DKPP.
Untuk itu, perwakilan pendemo meminta sekretaris KPU untuk melaporkan adanya dugaan bocornya rahasia negara kepada polisi. "Agar segera dilakukan pengusutan terhadap pelakunya," kata Jamal Alqatiri, salah satu korlap aksi tersebut.
Usai melakukan dialog didalam kantor KPU Lumajang, perwakilan pendemo memaksa sekretaris beserta satu anggota Komisioner KPU Lumajang untuk keluar dan menemui para pendemo yang lain.
Setelah ditemui dan diberi penjelasan oleh dua orang tersebut soal pemecatan dua anggota komisioner KPU Lumajang, para pendemo bisa mengerti dan berangsur-angsur meninggalkan kantor KPU Lumajang dan membubarkan diri.
Sementara itu, ketika melakukan aksi di perempatan toga, puluhan massa juga membentangkan kain putih dan meminta dukungan tanda tangan kepada para pengguna jalan. Ketika berada di perempatan toga, arus lalu lintas di warnai sedikit kemacetan.
Aksi demo tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian. Selain di perempatan toga, sejak pagi petugas juga telah stanbay di kantor KPU Lumajang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.(ami)