Sunar Ditemukan Tewas Terbakar


Lumajang , Memo
Warga Dusun Paleran, Desa Pajarakan, Kecamatan Randuagung geger atas ditemukannya seorang kakek yang sudah tewas,  dalam kondisi luka bakar disekujur tubuhnya, korban diketahui bernama Sunar (60), peristiwa ini terjadi kemarin siang sekitar pukul 11.30 Wib.
Suliha (35), salah satu anak perempuan korban kepada Memo mengatakan, siang itu korban berpamitan hendak membakar daun kayu jati yang berserakan  dilahan tebu miliknya, yang berjarak 100 meteran dibelakang rumahnya.
 Selain mengganggu pertumbuhan tebu yang baru ditanamnya, juga membuat pemandangan tidak sedap dilihat, berbekal korek gas dengan sebuah kayu panjang dan sebuah celurit, korban terus berangkat ke lahan tebu miliknya. Terlebih dulu korban menumpuk daun – daun  kayu jati dan sampah lainnya dilahan yang kosong baru kemudian membakarnya.
Menjelang sholat dhuhur, korban tak kunjung pulang, biasanya meskipun korban sangat sibuk dengan pekerjaannya, baik dikebun atau dilahan tebu, kalau sudah Dhuhur korban pulang. “Biasanya siang itu pulang untuk solat dan makan siang.” tutur Suliha.
 Karena tak kujung pulang, pihak keluarga akhirnya merasa khawatir, selanjutnya mencoba mencari keberadaan korban di lahan tebu. Nah, saat itu Suliha mendapati sesosok manusia terbaring diantara pembatas lahan.
Mendapati hal seperti dan takut sesosok tubuh yang berbaring  adalah korban seketika itu saya terus berlari menuju kelokasi tersebut. “Sampai di lokasi saya kaget bukan kepalang ternyata sesosok tubuh yang terbaring di bawah pohon dengan luka bakar di sekujur tubuhnya adalah orangtua saya, karena bingung dan panic, seketika itu saya berteriak meminta tolong”. Tuturnya lagi
Karena teriakannya cukup keras, hingga terdengar oleh para pekerja tebu yang barada disebelah ujung jalan, tidak lama kemudian beberapa pekerja tebu tersebut berhamburan datang kelokasi penemuan korban, tiba di lokasi beberapa warga melihat kondisi korban sudah tewas dengan luka bakar disekujur tubuhnya tanpa dikomando langsung mengevakuasi korban kerumahnya.
Ahmadi salah satu ketua RT setempat kepada Memo menjelaskan, ketika mendapat informasi kejadian itu ia langsung  menghubungi Kades setempat, serta melaporkannya ke Polsek Randuagung.
Tidak lama kemudian, beberapa perangkat desa setempat, datang kelokasi hampir bersamaa dengan anggota Polsek Randuagung, tiba di rumah korban, petugas langsung meminta keterangan terhadap pihak keluarga korban serta sejumlah saksi mata dan dilanjutkan dengan melakukan olah TKP.
“Meskipun pihak keluarga sudah sadar atas kematian korban, namun pihak pemerintah desa, bersama kepolisian setempat meminta agar korban untuk dilakukan otopsi ke Rumah Sakit, dengan tujuan untuk mengantisipasi hal – hal yang tak di inginkan dibelakang hari nanti”. Tutur Ahmadi
Keinginan pemerintah Desa beserta kepolisian setempat ternyata ditolak oleh pihak keluarga korban, dengan diberi pemahaman secara luas ahirnya pihak keluarga bersepakat agar korban hanya di visum di Puskesmas setempat.(Cw7)