Hilang 3 Hari, Tukang Becak Gantung Diri

Lumajang, Memo_Rabu siang (16/9), sekitar pukul 13.30 WIB, warga Jalan PB Sudirman Gang AA, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, geger. Pasalnya Tukang becak bernama Fatoni (42), warga setempat, ditemukan tewas gantung diri di atas plafon dapur rumahnya.
gantung diri

Informasi yang diperoleh Memo Timur dari Khoirudin, ayah korban menjelaskan, Senin pagi (14/9), sekitar pukul 10.00 WIB, dirinya melihat korban membawa tampar masuk ke dalam rumahnya. Ketika ditanya, dia ngomong untuk tali becaknya.

Sama sekali kami tidak curiga kalau korban akan nekat melakukan hal ini, kami tidak punya firasat apa-apa kok. Keseharian korban ya bekerja sebagai pengayuh becak,” tutur ayah korban dengan polosnya.

Sejak itulah, dirinya tidak melihat korban ke luar masuk di dalam rumahnya. Namun, pada saat itu dirinya berpikiran, jika korban sedang bekerja. Karena 2 hari tidak pulang, dirinya bersama kerabat keluarganya terus mencari keberadaan korban, khawatir terjadi sesuatu.

Kami bersama keluarga, mencari korban sudah ke mana-mana. Namun, korban tak ditemukan. Kami tanyakan ke beberapa teman korban, semuanya mengaku tidak tahu akan kepergiannya,” terang Khoirudin.

Rabu siang. sekitar pukul 13. 15 WIB, saat dirinya hendak menunaikan sholat Dhuhur, baju yang digunakan terkena tetesan air dari atas plafon rumahnya. Karena baunya anyir dan busuk, dirinya mengurungkan sholatnya dan membuka lubang plafon.

Geger Video Mesum Pelajar SMP

Betapa kagetnya, ketika melihat korban sudah tewas gantung diri dengan menggunakan tali tampar yang diikat pada kuda-kuda atap rumah. Dirinya langsung memberitahu keluarga dan kerabatnya, perihal korban.

Ya langsung dilaporkan ke Polsek Lumajang Kota, dilanjutkan ke Polres Lumajang. Kami meminta agar mayat korban tidak dioutopsi, cukup visum dokter saja. Mengingat semua anggota keluarga menerima kematian korban,” pinta ayah korban.

Kapolsek Lumajang Kota, Iptu Suhari ketika dikonfirmasi Memo Timur menjelaskan, mayat korban sudah dibawa ke kamar Mayat Rumah Sakit dr Haryoto Lumajang, rencananya untuk dilakukan proses outopsi, guna memastikan penyebab meninggalnya korban.

Namun pihak keluarga korban keberatan, terpaksa hanya dilakukan visum dokter Rumah Sakit saja. ”Misalkan keluarga korban tetap keberatan untuk proses outopsi, kami meminta agar keluarga korban membuat surat pernyataan menerima atas kematian korban dan ditandatangani di atas materai diketahui Bapak Lurah setempat. Ini masih dalam rundingan bersama pihak keluarganya Mas,” tegas Iptu Suhari, Kapolsek Lumajang Kota. (cho)