Suliha, Korban Percobaan Jambret

Lumajang, Memo_Naas yang dialami Suliha (23), bersama Arif (22), guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Dusun Karangpanas,  Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir. Ketika pulang dari foto copy, dalam perjalanan mereka dipepet oleh tiga anak muda yang berboncengan tiga mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah.

Sambil mengancam, pelaku berusaha merebut kontak kendaran milik korban. Tak pelak, korban terjatuh dari atas kendaraanya hingga harus dilarikan ke Puskesmas Kunir. Ironisnya, kedua korban enggan melaporkan kasus percobaan perampasan itu ke polisi.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/8) siang, sekitar pukul 12.30 WIB. di Jalan Dusun Karangpanas, Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir. Informasinya, kedua korban saat itu sedang perjalanan dari tempat foto copy menuju sekolahnya dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih dari arah utara ke selatan.

Setiba di depan kantor Eks Pertanian, Dusun Karangpanas, Desa Sukorejo mereka dipepet oleh tiga pelaku yang berboncengan sepeda motor Honda Beat warna merah. Tak hanya memepet, ketiga pelaku itu berusaha merebut kontak sepeda motor hingga akhirnya korban roboh dan terjatuh dari atas motornya.

Akibatnya, korban bernama Suliha mengalami luka-luka pada sekujur tubuhnya dan harus dilarikan ke Puskesmas setempat. Sedangkan Arif, terjatuh namun tangannya tetap mempertahankan kontak kendaraanya sambil menjerit-jerit minta tolong. “Tadi sempat berebut sepeda motor antara korban dan pelaku,” jelasnya.

Janda Kembang Digilir Tiga Pemuda

Mengetahui ada warga yang datang, ketiga pelaku memilih kabur dan meninggalkan korban yang jatuh bergelimpangan di tengah jalan. Mengetahui ada aksi percobaan perampasan, beberapa warga berusaha mengejar pelaku yang lari kerah selatan. “Tadi pelakunya sama-sama memakai helem jadi tidak diketahui wajahnya,” terang warga yang mengejarnya.

Akibat kejadian tersebut, kedua korban mengaku shok dan mengalami luka-luka pada sekujur tubuhnya. Namun demikian, kedua korban enggan melaporkan aksi percobaan perampasan itu kepada polisi dengan dalih percuma. ”Percuma melapor Pak, toh sepeda saya juga masih selamat,” ungkap kedua korban. (tri)