Lumajang, Memo_Dalam rangka pengawasan penggunaan makanan dan minuman (Mamin) obat serta jamu yang beredar di pasaran. Khususnya selama Ramadhan dan menyambut hari raya Idul Fitri. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang melakukan inspeksi mendadak (sidak) dibeberapa tokoh dan warung yang ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Lumajang.
Menurut Aprul Puspitaningsari, Kepala seksi bidang pelayanan kesehatan makanan dan obat-obatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Tim yang diketuainya akan beroperasi di sepuluh kecamatan termasuk kota. Antara lain, Kecamatan Sukodono, Klakah, Candipuro, Ranuyoso, Rowokangkung, Yosowilangun, Jatiroto dan Senduro, Tempeh dan Kecamatan Pasirian. 
Dari hasil operasi yang dilakukan di pasar Rowokangkung pada pagi itu, pihaknya berhasil menemukan beberapa makanan dan minuman yang kadaluarsa. Selain itu, juga menemukan jamu-jamu dan obat-obatan illegal serta obat keras. “Yang seharusnya tidak dijual bebas, malah ada di toko itu,” terang Aprul kepada Memo Timur, Rabu (1/7), pagi kemarin.
Mengenai sanksi, untuk sementara hanya melakukan peneguran serta mencatat obat-obatan yang dijual tanpa dilengkapi ijin tersebut. Selanjutnya, obat-obat itu untuk dikembalikan kepada sales atau penyuplai dari obat-obat berbahaya itu. “Untuk kali ini, kami hanya memberikan peringatan saja. Namun bila keterusan, akan kami serahkan kepihak kepolisian,” ujarnya.Tolak Tambang Pasir, Salim Kancil Tewas
Dalam menjual obat-obatan, kata Aprul, digolongkan menjadi tiga, yaitu, obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras. Untuk obat keras, yang berhak menjual adalah apotik-apotik yang sudah mengantongi ijin. Karena pada tempat tersebut, ada penanggung jawabnya yaitu apoteker.
“Makanya kalau toko biasa atau toko pracangan dilarang menjual,” paparnya. Adapun anggota yang terlibat dalam operasi pasar tersebut melibatkan dari beberapa unsur. Yaitu, Polisi, Satpol PP, Dinas Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan sendiri. (tri)
.gif)
%5B(000010)13-42-07%5D.gif)
