Teler Kecubung, di Kamar dengan Sapi Warga

Lumajang, Memo_Aksi nekat yang dilakukan Abdul Azis (19), pemuda tanggung pecandu Kecubung yang tinggal di Dusun Karangpanas, Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir berujung di sel tahanan Polsek Kunir. Ia ditangkap anggota Satreskrim Polsek Kunir, lantaran terbukti menyembunyikan satu ekor sapi limusin hasil curian di dalam kamar tempat tidurnya.
teler kecubung

Penangkapan terhadap tesangka dilakukan pada Sabtu (16/5) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Keterangan petugas, penangkapan itu atas informasi dari warga yang curiga karena mendengar suara sapi yang ada di dalam rumah tersangka. “Beberapa hari terakhir ini, warga kerap mendengar ada suara sapi di dalam rumah,” jelasnya.

Dari kecurigaan itulah, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah yang dimaksud dengan mengajak Ketua RT setempat. Setelah dilakukan penggeledahan pada rumah tersebut, petugas mendapati ada seekor sapi Limusin warnah putih yang sudah berumur sekitar dua tahun berada di dalam kamar di dekat ranjang tempat tidur.

Dengan ditemukanya seekor sapi itu, petugas lalu segera menangkap dan mengamankan tersangka. Selanjutnya, tersangka bersama barang-bukti (BB) satu ekor sapi limusin berwarna putih tersebut langsung digelandang ke Mapolsek Kunir untuk dimintai keterangannya.

Ironisnya, tersangka yang saat itu diketahui sedang mabuk buah Kecubung selalu berkelit ketika dimintai keterangan. Bahkan, ia mengaku kecewa dengan tindakan petugas yang dianggapnya telah semena-mena menangkapnya. “Kenapa saya ditangkap Pak, padahal saya tidak terbukti mencuri sapi,” lantangnya.

Alasan yang sama, juga disampaikan oleh tersangka kepada Memo Timur ketika dikonfirmasi pada Minggu (17/5) pagi kemarin. Menurutnya, dirinya mau saja ditangkap jika polisi tahu dengan mata kepalanya sendiri kalau dirinya sedang mengambil atau mencuri sapi itu. ”Kalau Pak polisi tahu sendiri kalau saya yang mengambil sapi, tidak apa-apa saya ditangkap Pak,” ujarnya.

Pemuda itu bersekukuh, jika dirinya tidak tahu menahu siapa yang menaruh sapi itu di dalam kamarnya. Setahunya jelas dia, sapi itu tiba-tiba sudah ada di dalam kamarnya beberapa hari yang lalu. Bahkan kata dia, dirinya sama sekali tidak memiliki teman atau komplotan pencuri sapi. “Saya tidak pernah mencuri Pak, apalagi mencuri sapi,” paparnya.

Ketika disinggung apakah dirinya senang mabuk-mabukan, dengan tegas lelaki itu mengaku suka. Biasanya kalau tidak punya uang buat beli minuman keras (Miras), ia dan teman-temannya suka mabuk dengan meminum obat batuk kemasan cair yang dijual di warung-warung. “Biasanya kalau saya sudah minum sepuluh bungkus obat batuk cair, langsung teler Pak,” akunya.

Namun kalau sudah kepepet atau tidak punya uang sama sekali, biasanya ia mengkonsumsi buah Kecubung yang dicampur dengan minuman kopi. “Biasanya kalau sudah minum buah Kecubung, mabuknya bisa bertahan sampai lebih tiga hari Pak. Kemarin sebelum ditangkap, siang hari saya minum Kecubung yang saya campur dengan minuman kopi,” akunya lagi.

Diduga Maling Amatiran, Tinggalkan Sapi Curian

Sementara itu, petugas yang mengetahui jika tersangka masih dalam kondisi mabuk tanaman Kecubung, hanya tersenyum ketika mendengar semua penjelasan serta tingkah tersangka itu. Menurutnya, penyidikan terhadap tersangka akan dilanjutkan setelah kondisi tersangka mulai normal.

“Untuk saat ini, kami sengaja tidak melanjutkan penyidikan terhadap tersangka karena tersangka masih dalam kondisi labil karena pengaruh tanaman Kecubung yang diminumnya,” tegasnya. Dari hasil penyelidikan di lapangan, jika sapi yang dicuri tersangka itu adalah milik H. Anwar yang tak lain masih tetangga dusunnya. (tri)