Tebing Piketnol Ambrol Malam Hari

Lumajang, Memo_Kondisi tanah yang bergerak serta diguyur hujan, membuat tebing tanah yang ada di wilayah Jembatan Perak, Dusun Supit Urang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro longsor. Akibatnya, arus lalu lintas Lumajang-Malang sempat macet berjam-jam. Musibah tanah longsor itu terjadi pada Senin (11/5) malam, sekitar pukul 18.30 WIB.
bencana longsor

Informasi warga,  sebelum terjadi longsor, kondisi di wilayah tersebut hujan deras disertai angin kencang. Tak lama kemudian, terdengar  bunyi kayu patah dan gemuruh tanah serta bebatuan yang berjatuan dari atas tebing. Saat itu juga, tanah disertai bebatuan menumpuk di tengah jalan yang mengakibatkan arus lalu lintas terputus.

“Waktu itu, pengendara banyak yang berhenti karena takut tertimbun longsoran yang jatuh dari atas tebing,” jelas Maryono (43), salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.  Tak pelak, warga langsung melaporkan musibah itu ke pihak Polsek Candipuro untuk membantu arus kendaraan yang semakin macet.

Tak lama kemudian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kabupaten Lumajang bersama anggota Koramil Candipuro tiba di lokasi dan langsung  ikut membantu menyingkirkan material longsoran tersebut. Minimnya penerangan serta alat yang dimiliki, membuat evakuasi memakan waktu yang lumayan lama.

Mulai pukul 20.00 WIB. malam sampai pukul 04.00 WIB. pagi hari, material longsoran itu baru selesai disingkirkan. Kemudian, satu persatu kendaraan yang akan melintas mulai dipersilahkan melanjutkan perjalanannya. “Pengendara dari arah Lumajang ke Malang atau sebaliknya, harus sabar mengantri sampai delapan jam,” terang petugas.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Ribowo S.Sos ketika dikonformasi tentang musibah tanah longsor yang terjadi pada tebing di sekitar Jembatan Perak itu membenarkan. Menurutnya, kondisi tanah yang bergerak serta tidak adanya kayu besar yang berfungsi sebagai penguat, membuat tanah dan batu mudah ambrol.

Tiga Juta untuk Uang Damai

Sehinga pada saat diguyur hujan lebat, tanah dan batunya akan ikut merosot karena tergerus air hujan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada ketika melintas di jalan tersebut. “Kami hanya menghimbau kepada pengendara, agar selalu waspada ketika melintas di wilayah tersebut,” tegasnya kepada Memo Selasa (12/5) siang kemarin. (tri)