FKUB BNNK Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba

Lumajang, Memo_Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lumajang bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lumajang  kemarin lusa melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada seribu lebih pelajar dan mahasiswa se kabupaten Lumajang yang bertempat di Aula SMK Negeri 1 Lumajang dibuka secara langsung oleh Bupati Lumajang Drs. H. As’at Malik.
Kasubag informasi Pemkab

Kasubag Informasi Pemkab Lumajang Mamik kepada Memo mengatakan, dalam giat sosialisasi bahaya narkoba itu Drs. H. Samsul Huda selaku ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lumajang dalam sambutannya menyampaikan sosialisasi bahaya narkoba yang diselenggarakan ini merupakan komitmen bersama lintas tokoh agama yang ada di Kabupaten Lumajang dalam rangka ikut prihatin terhadap maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda utamanya pelajar.

Melalui acara sosialisasi bahaya narkoba kali ini, pihaknya berharap agar masyarakat Lumajang khususnya pelajar dan mahasiswa untuk menjauh dan memerangi narkoba. Dengan cara menjauh dan terus memerangi narkoba secara bersama-sama dapat dipastikan generasi anak bangsa bisa terselamatkan dari bahaya narkoba mengingat sasaran narkoba adalah anak muda dan pelajar yang jiwanya masih tergolong labil dan mudah untuk dipengaruhi.

“Agar upaya memerangi narkoba ini berhasil secara maksimal, kami berharap semua pihak ikut serta ambil bagian bersama-sama FKUB maju memerangi narkoba tujuannya tidak lain menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba. Itu yang disampaikan oleh ketua FKUB dalam sambutan terakhirnya,” ungkap Mamik Kasubag Informasi Pemkab Lumajang.

Teler Kecubung, di Kamar dengan Sapi Warga

Masih kata Mamik, Bupati Lumajang Drs. H. as’at Malik dalam sambutannya juga menegaskan dalam upaya memerangi narkoba di wilayah Kabupaten Lumajang diharapkan agar semua pihak ikut serta bergabung bersama-sama melakukan pencegahan sekaligus memerangi akan bahaya narkoba.

“Jika semua pihak kompak memerangi narkoba, insalloh pecandu dan pelaku narkoba takut untuk bermain narkoba. Apalagi jika masyarakat melihat atau mengetahui pecandu dan pelaku narkoba, baik yang hendak transaksi atau pesta segera dibubarkan sehingga mereka tidak memiliki ruang lagi dan bisa berhenti untuk bermain narkoba. Mereka adalah korban yang butuh perhatian dan pembinaan dari kita,” pungkas Mamik. (cho)