Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Awal Mei

Lumajang, Memo_Hasil Rapat Kordinasi (Rakor) yang dilakukan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) dengan melibatkan BPBD, BMKG, SAR, Muspika Kecamatan Senduro, PA dan Saver, mendukung pendakian Gunung Semeru segera dibuka.
Gunung semeru

Rekom BMKG pendakian Gunung Semeru dibatasi sampai dengan Kalimati. “Dengan sejumlah pertimbangan dan rekom beberapa para pihak, kami putuskan pendakian Gunung Semeru akan dibuka mulai 1 Mei 2015 mendatang,” papar Kepala BB-TNBTS Malang, Ayu Dwi Utari kepada Memo via celulernya, Rabu (22/4) sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurutnya, untuk mendapatkan tiket masuk pendakian ke Gunung Semeru, para pendaki terlebih dahulu membooking tiket secara online dengan harga tiket mulai dari 17.500 perhari kerja. Khusus untuk hari libur, harga tiket perorang 22.500 itu sudah termasuk asuransi kecelakaan.

“Kami berharap para pendaki untuk mempersiapkan diri dengan membawa surat keterangan dari dokter, peralatan memadai serta mematuhi aturan TNBTS, seperti tidak boleh membuat api unggun, tidak membuang sampah sembarangan serta mematuhi akan ketentuan jalur pendakian,” ungkapnya.

Sejak Bulan Januari hingga Maret 2015 yang lalu, pendakian ke Gunung Semeru ditutup karena ada giat pemulihan ekosistem dan perbaikan jalur dari longsoran dan sampah, serta tingginya badai yang dinilai cukup ekstrim dan membahayakan keselamatan para pendaki.

Dalam proses pemulihan ekosistem, pihaknya mendapati sekitar 16 pendaki nekat menerobos masuk melakukan pendakian ke Gunung Semeru melalui Jalur Poncokusumo Malang, tanpa mendapat izin dari petugas jaga Pos Resort TNBTS yang terletak di Desa Ranupani Kecamatan Senduro.
Tetapi, meski mereka secara diam-diam melakukan pendakian, akhirnya berhasil terpantau oleh petugas yang sedang melakukan pemulihan ekosistem di sekitar Ranukumbolo. Terpaksa, sekitar 16 pendaki langsung disuruh kembali ke bawah.

”Setelah petugas melakukan crosscek, diketahui para pendaki itu berasal dari Banten. Terpaksa oleh petugas mereka disuruh turun. Awalnya, mereka menolak. Setelah diberikan penjelasan, akhirnya mereka turun,” pungkas Kepala BB-TNBTS Malang Ayu Dwi Utari. (cho)