Keluarga Korban Tolak Damai

Lumajang, Memo_Pasca kecelakaa vatal yang menewaskan korban bernama Sahra Atira Samila, balita yang masih berumur 4 tahun. Sampai saat ini pihak keluarga terutama Yuliana (34) ibu kandung korban masih shok dan trauma dengan musibah yang dialaminya. Informasinya, pihak keluarga menuntut agar kasus penabrakan itu diproses sesuai hukum yang berlaku.
Lumajang Memo

Kanit Laka lantas Polres Lumajang, Ipda Tony Supartono ketika dikonfirmasi Memo tentang perkembangan penanganan kasus kecelakaan itu megatakan, jika proses penyidikannya masih berjalan. “Sampai hari ini tersangka dengan kenderaanya masih kami amankan,” jelasnya.
Disinggung tentang pihak keluarga yang korban tidak mau berdamai dan tetap melanjutkan kasus kecelakaan itu, ia mengaku tidak tahu. Menurutnya, damai dan tidaknya antara pelaku dengan pihak korban itu urusan mereka. Yang penting, pihaknya masih terus menjalankan proses hukumnya.
“Masalah damai dan tidak, itu urusan mereka Mas. Yang penting, kami tetap jalankan proses hukumnya sesuai prosedur yang ada,”ungkapnya. Menurutnya, kasus kecelakaan itu sangat vatal yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Dalam hal ini, polisi tidak punya wewenang untuk mendamaikan kedua belah pihak.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka saat itu mengaku sempat pusing karena mengantuk. Tanpa disadari, ia tertidur sekilas lalu terbangun setelah mobilnya menabrak yang diatasnya ada korban. ”Sebagai proses lanjut, kami meminta keterngan dari saksi-saksi yang ada di lokasi,” terangnya.
Sebelumnya, tragis yang dialami Sahra Atira Samila, Balita yang masih berumur 4 tahun  asal Perum Bumi Moro, Kecamatan sukodono ini. Pada saat duduk diatas becak sambil menunggu ibunya mengobatkan kakaknya, tiba-tiba becaknya diseruduk mobil dari arah belakang. Tak pelak, korban tewas karena terjebit becak yang ringsek. Kecelakaan itu, kini ditangani anggota Satlantas Polres Lumajang.
Senin (9/2) pagi, sekira pukul 09.00 Wib. di Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Sukodono, Lumajang. Informasi dilapangan, pagi itu korban diajak Yuliana (34), ibunya pergi ke rumah dokter untuk mengobatkan kakaknya yang sakit dengan mengendarai becak. “Saat itu korban bertiga dengan kakak dan ibunya naik becak,” terangnya. (tri)