Tewas, Terjun Bebas dari Pohon Langsep




Lumajang, Memo
Sungguh naas, nasib yang menimpa Ngatiru (50), warga Desa Burno, Kecamatan Senduro. Pasalnya, saat ia sedang memanen buah langsep dikebunnya, ranting yang dipijak kaki korban patah.
Akibatnya, korban terjun bebas  dari pohon langsep dengan ketinggaian sekitaran 15 meter  ke tanah yang menyebabkan nyawa korban tak tertolong. Korbanpun tewas di TKP.
Peristiwa  ini terjadi Rabu (1/5) puku
l 12.00 Wib kemarin siang, dikebun milik korban saat ia memanen.
Sumber Memo mengatakan, siang itu korban bersama Misni istri korban pergi ke kebunnya yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Tiba disana, korban terus memanjat pohon langsep untuk memanennya, sedang Misni menunggu dibawah pohon.
Korban merambat dari ranting satu keranting pohon yang. Satu persatu dompol buah langsep dipanennya, dalam waktu sebentar saja, korban sudah mendapatkan sekarung buah langsep.
 Dasar lagi apes harus diterima korban, saat korban memijak ranting pohon hendak berpindah kepohon satunya, tanpa disadari ranting yang dipijak patah korban terjatuh.
Bruuukk….! Korban terkapar dibawah pohon langsep dan tidak  bergerak sama sekali. Melihat korban terjatuh,  Misni  lari menolongnya. Sayang, saat Misni sudah berada didekatnya, korban diketahui sudah tewas dengan bersimbah darah.
Spontan, Misni berteriak keras minta tolong. Teriakan Misni membuat warga yang sedang merumput di sekitaran kebun milik korban berlarian hendak memberikan pertolongan. Sampai di TKP, warga melihat Misni istri korban menangis sambil memeluk korban.
“Setelah saya tanya, Misni ngomong jika korban jatuh dari atas pohon langsep. Mendengar cerita Misni, saya cek kondisi korban ternyata korban sudah tewas,”Ujar Sinto tetangga korban.
Mengetahui korban sudah tewas, salah satu warga terus pulang menghubungi Kades setempat dan kemudian dilanjutkan ke Mapolsek Senduro.Saya terus pulang menghubungi pak kades dan Polsek Senduro mas,” katanya lagi
Tak lama kemudian, kades bersama beberapa staf Desa setremopat tiba dilokasi dan langsung mengevakuasi korban. Korban terus dibopong ke rumahnya, bersamaan itu petugas dari Mapolsek Senduro tiba di Lokasi.
Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan dikemudian hari, petugas menyarankan pada pighak keluarga agar korban dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan outopsi. Namun, keinginan petugas ditolak oleh pihak keluarga. 
Kapolsek Senduro AKP. Octa Pandjaitan saat dikomfirmasi Memo via telepon terkait kematian korban membenarkan. Namun, pihak keluarga keberatan saat akan dilakukan outopsi.Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan yang diperkuat dengan tanda tangan kades setempat.” Tegasnya (cw7)