Depresi, Kakek Gantung Diri




Lumajang, Memo
Warga Dusun Bantengrejo RT 18 / RW 5 Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, geger. Pasalnya, Sokimin (65), warga setempat ditemukan warga dengan kondisi gantung diri di rumah kosong. Akibat kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapat pertolongan medis. Namun akibat bekas jeratan pada lehernya, nyawa korban tidak tertolong lagi.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (20/5) siang, sekitar pukul 14.00 Wib, di salah satu rumah kosong. Informasi dilapangan menjelaskan, akhir-akhir ini korban sering melamun dan berdiam diri. Diduga, korban mengalami depresi karena ditinggal oleh anak dan istrinya.
Saat kejadian, ada salah satu warga bernama Paimin (50), mendengar ada rintihan di rumah yang tidak berpenghuni itu. Mendengar suara itu, Paimin langsung masuk untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya. Paimin kaget, ternyata rintihan suara itu berasal dari korban yang posisinya tergantung di kusen rumah kosong itu. “Saat itu saya melihat korban tergantung menggunakan sarung Pak,” terangnya.
Melihat peristiwa itu, Paimin langsung teriak-teriak sambil minta tolong. Mendengar teriakan Paimin, Pitono dan Buari langsung berlarian menghampiri suara teriakan tersebut. Kepada kedua warga itu, Paimin menceritakan jika di dalam rumah itu ada orang yang dikenalnya sedang gantung diri.
Selanjutnya, ketiganya langsung masuk rumah tersebut dan mengahampiri korban yang masih tergantung. Kemudian, mereka menurunkan korban yang masih tergantung lalu membawanya ke rumah salah satu saudaranya bernama Poniyem (55). Takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,  mereka sepakat untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tempursari.
Tak lama kemudian, petugas dari Polsek langsung datang dan membawa korban ke Puskesmas Tempursari untuk mendapat pertolongan medis. Sayangnya, ketika petugas Puskesmas sedang melakukan pemeriksaan terhadap korban. Tak lama kemudian, korban langsung menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Diduga, nyawa korban tidak bisa tertolong akibat jeratan sarung yang masih membekas pada lehernya. Mengetahui jika korban sudah tak tertolong lagi, akhirnya jasad korban langsung di pulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan.
Guna memperlancar proses penyidikan, petugas membawa sarung yang digunakan oleh korban untuk gantung diri itu sebagai barang bukti (BB), serta ketiga saksi untuk dimintai keterangannya. Selanjutnya setelah dimintai keterangannya, ketiga warga itu langsung diperbolehkan pulang. 
Sementara itu, Kapolsek Tempursari AKP Jaman ketika dikonfirmasi Memo disela-sela menghadiri rapat di Mapolres Lumajang membenarkan tentang aksi gantung diri itu. Menurutnya, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi ditinggal anak-anaknya serta istrinya yang mengalami gangguan jiwa. “Mungkin korban merasa kesepian, akhirnya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” tegasnya. (cw6)