Solar Langka Ikan Juga Langka




Lumajang, Memo
Gara-gara kelangkaan solar beberapa minggu terakhir ini ternyata membawa dampak pada nelayan di Lumajang. Akibatnya, stok ikan dibeberapa pasar nyaris hilang dipasaran. Hal ini diungkapkan oleh Amad, kepala dinas Pasar lumajang, senin (29/4).
Kata Amad, langkanya solar tidak hanya membuat pemilik kendaraan trasportasi dan kendaraan berbahan bakar solar mengeluh. Sejumlah nelayan ternyata juga terdampak dengan kelangkaan solar ini.
Terbukti kata dia, ikan laut dipasaran stoknya tidak sebanyak sebelum solar langka. "Biasanya stok ikan melimpah, kini stoknya terbatas bahkan berkurang dari biasanya," ujarnya.
Sejumlah nelayan yang melaut memang mengandalkan solar sebagai bahan bakar mesin kapal. Susahnya mendapatkan solar, membuat para nelayan melego jangkar karena tidak bisa melaut.
Kondisi demikian berakibat pada menurunkan stok ikan. "Di pasar sentral, seperti pasar baru lumajang dan pasar yosowilangun stok ikan laut juga berkurang," paparnya kepada wartawan.
Dengan langkanya ikan, sejak beberapa hari terakhir ini harganya juga cenderung naik. Namun, untuk harga sembako kata Amat, hingga kemarin stok dan harga sembako masih stabil dan tidak terdampak dengan kelangkaan solar.
Pun demikian dengan harga bawang putih yang sebelumnya harganya sempat melambung tinggi. Dibeberapa pasar besar di lumajang, harga sembako dan bawang putih masih normal. "Harga sembako dan bawang putih stabil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir" terangnya.
Sejauh ini, Dinas pasar telah bekerjasama dengan Disperindag untuk melakukan pemantauan seputar harga-harga barang khususnya sembako. Kedua dinas ini secara khusus telah membentuk tim untuk memantaunya.
Meski demikian, yang memiliki hak penuh dan secara khusus adalah disperindag. Dinas pasar sifatnya hanya menfasilitasi, karena tupoksinya tidak bisa terlalu jauh untuk melakukan tindakan khusus terkait persoalan ini. "Tugas kita kan terbatas untuk itu, sehingga tidak terlalu melampaui wewenang Disperindag," jlentrehnya.
Diketahui, hampir satu bulan ini keberadaan solar di Lumajang cukup langka. Bahkan untuk mendapatkan solar saja, pemilik kendaraan dan masyarakat harus relah mengantri dan berdesak-desakan.
Ini tidak lain karena jatah solar di SPBU dikurangi pasokannya. Pengakuan tersebut juga berasal dari para pengelola maupun karyawan SPBU. Para pekerja yang mengandalkan solar, saat ini keberadaan solar bisa normal seperti sebelumnya.(ami)