Dilumat Ombak, 1 Nelayan Tewas




Lumajang, Memo
Naas yang dialami oleh Ponijan (53) nelayan asal Dusun Krajan 2, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian. Ketika sedang melaut bersama 3 rekannya, jukung yang ditumpanginya diterjang
ombak dua kali. Sehingga, Jukung yang dinaikinya terbalik dan korban tewas di laut. Namun, 3 temannya selamat.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (28/4) pagi, sekitar pukul 06.00 Wib, di laut selatan (pantai watu pecak) Desa Selok Awar-Awar. Ketiga nelayan yang selamat adalah, Siadi (38), Sukri (37) dan Raside (45) ketiganya sama-sama warga Desa Selok Awar-Awar, Desa Pasirian.
Menurut Raside,salah satu dari nelayan yang selamat. Pagi itu sekitar pukul 05.00 Wib, keempatnya berangkat melaut dengan menggunakan perahu tradisional (Jukung). Ketika berada di laut, jukung yang ditumpanginya dihantam ombak besar besar, “Saat itu korban sempat kaget dan lemas,” terangnya.
Tak lama kemudian, ombak besar datang yang kedua kalinya lalu menghantam dan membalikan jukung yang dinaikinya. Pada saat itu, ketiga rekan korban sempat melompat. Sedangkan korban berada di bawah jukung yang terbalik itu.
Naasnya, ketika teman-teman korban berusaha membalikkan jukung tersebut, diketahui korban sudah tidak bernyawa. Melihat temannya sudah tidak bernyawa, ketiganya lalu memutuskan untuk pulang dengan membawa korban ke tepi pantai. “Saat itu kami berenang ke tepi sambil membawa korban Pak,” terang Raside lagi.
Selanjutnya, pihik korban melaporkan  peristiwa kecelakaan itu ke Kepala Desa setempat lalu dilanjutkan ke Mapolsek Pasirian. mendengar laporan itu, petugas kemudian meluncur ke rumah duka untuk memastikan kejadian tersebut.
Untuk mengorek tentang penyebab dari musibah kecelakaan itu, petugas memintai keterangan dari ketiga teman-teman korban yang selamat. Dari ketiga nelayan yang selamat itulah, akhirnya petugas berhasil mengorek keterangan tentang penyebab pasti dari tewasnya nelayan tersebut.
Saat itu, pihak kelurga menolak ketika akan dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Pihak keluarga lebih memilih merelakan kepergian korban dengan membuat surat pernyataan yang ditanda tangani oleh istri dan pihak keluarga yang lain. Bahkan untuk memperkuat surat pernyataan tersebut, Kepala Desa Selok Awar-Awar juga ikut bertanda tangan. 
Kapolsek Pasirian, AKP Sudarminto ketika dikonfirmasi Memo di ruang kerjanya membenarkan tentang tewasnya nelayan yang meninggal di laut. Menurutnya, musibah itu murni kecelakaan tunggal akibat perahu dihantam ombak. “Menurut keterangan dari para saksi teman-teman korban, korban tewas karena terhantam ombak di laut,” tegas Sudarminto mendampingi Kapolres Lumajang, AKBP Susanto. (cw6)