Lumajang, Memo
Naas yang dialami
Suparno (40) warga Desa/Kecamatan Pasirian. Pasalnya, saat truk pasir warna
putih, Nopol N 8664 UV, melintas di Cek
Dam Sungai Rejali, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, terguling. Akibatnya, separuh
dari bak truk tersebut terendam dalam air sungai.
Sabtu (19/1) pagi,
sekitar pukul 08.00 Wib, di Cek Dam Sungai Rejali, Desa bago, kecamatan
Pasirian. Sumber Memo mengatakan, seperti biasa korban bersama truknya setiap
hari mengambil pasir di bantaran aliran dingin sungai tersebut.
Namun, pada saat
perjalanan akan keluar dari area sungai dan melintas di jembatan sungai
tersebut. Truknya diterjang lahar dingin yang datang secara tiba-tiba.
Akibatnya, jalan penghubung Desa itu rusak berat. Karena jembatan rusak,
akhirnya pengemudi itu nekat menerobos aliran sungai. “Soalnya sejak semalam
korban belum pulang karena terjebak lahar dingin. Jadi tadi pagi ia nekat untuk
pulang,” terang salah satu teman korban.
Akibat aliran sungai
terlalu deras, truk pasir yang dikemudikannya terseret beberapa meter kemudian
terguling. Beruntung saat itu Suparno langsung berusaha keluar dari atas kemudi
truk itu. Sehingga ia selamat dari maut. Saat itu juga Suparno langsung
berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar kejadian.
Kemudian , beberapa
warga yang mengetahui kejadian itu sempat member pertolongan. Namun apa daya,
minimnya fasilitas yang digunakan untuk menolong truk tersebut, membuat warga
hanya terperangah melihat kondisi truk yang semakin lama semakin jauh terbawah
arus.
Beruntungnya, salah
satu teman korban seprofesinya datang dengan membawa tali seling. Kemudian
korban bersama warga lain turun kesungai untuk mengikat seling tersebut pada
bagian truk yang mulai terendam air. Selanjutnya, tali seling itu diikatkan
pada truk yang ada di luar sungai.
Namun, usaha tersebut
masih gagal. Karena kondisi jalan yang ada di seberang sungai kondisi licin
akibat diguyur hujan. Sehingga truk yang menarik diatas hanya jalan di tempat.
Baru setelah beberapa jam kemudian, ketika air mulia menyurut dan beberapa
warga berusaha turun ke sungai untuk menolong truk tersebut.
Bahkan meskipun air
sedikit surut, upaya warga untuk mengevakuasi truk itu masih kesulitan.
Selanjutnya warga berusaha menghubungi pemilik alat berat yang bisa mengangkat
truk naas itu dari sungai. “terpaksa kami harus minta bantuan lat berat untuk
mengangkat truk itu,” terang korban.
Atas musibah tersebut,
warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk merealisasikan
pembangunan jembatan penghubung desa itu sehingga tidak memakan korban lagi.
Menurutnya, sebetulnya kejadian seperti ini bukan kali ini saja. Sebelumnya
kejadian seperti ini juga kerab terjadi. Untuk itu ia menghimbau bagi warga
yang hendak menyeberang sungai aliran lahar semeru ini harus ekstra hati-hati.
“Pasalnya lahar dingin sering datang secara tiba-tiba,” himbaunya, (cw6)