Harga Bawang Putih Masih Tinggi



Lumajang, Memo
Melonjaknya harga kebutuhan bahan-bahan  dapur, terutama bawang merah dan bawang putih, hingga kini, masih saja dikeluhkan oleh ibu-ibu rumah tangga. Terutama bagi para penjual nasi dan pedagang bakso. Meskipun melonjaknya harga tersebut tidak setinggi minggu-minggu kemarin.
Ironisnya, melonjaknya harga bawang putih dan bawang merah ini, memicu pada kenaikan harga-harga kebutuhan dapur lainnya. Seperti cabe merah dan cabe kecil yang harganya berkisar Rp. 40 ribu sampai Rp.50 ribu per kilogramnya.
Fauziah (40) salah satu ibu rumah tangga, menuturkan keluhanya kepada Memo. Sebagai ibu rumah tangga, ia harus pandai-pandai membagi uang belanja yang diberikan oleh suaminya. Menurutnya, jika sebelum harga kebutuhan dapur melonjak tinggi uang belanja yang diterima dari suaminya, selalu ada sisa meski hanya sedikit.
Namun, dengan melonjaknya harga kebutuhan dapur seperti sekarang. Uang belanja yang diterima dari suaminya selalu kurang. Sehingga, suaminya tiap bulan harus menamba uang jatah belanjanya. “Sebagai istri dari PNS, saya harus pandai mengatur keuangan Mas,” terangnya.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Yatik (50), pemilik warung nasi di Jalan Agus Salim, Lumajang. Menurutnya,  dengan masih tingginya harga kebutuhan dapur itu, sangat berpengaruh pada laba penghasilan yang didapat setiap harinya.
Meski harga bahan-bahan dapur itu tinggi ia tidak berani mengurangi racikan bumbu pada masakan yang dijualnya. “Jika nanti harganya saya naikan, takut pelanggan pindah. Namun, jika racikan bumbu saya kurangi, takut pembeli kecewa,” ungkapnya.
Sehingga, dengan masih belum stabilnya harga-harga bahan dapur tersebut secara tidak langsung juga diikuti  melonjaknya harga barang yang lain. Katanya ini sangat berpengaruh pada penghasilannya tiap hari. “Semoga pemerintah cepat tanggap, sehingga dapat mengatasi melonjaknya harga sekarang ini,” harapnya.
Deni (45), salah satu  penjual sayur serta kebutuhan dapur di Pasar Baru Lumajang mengatakan, harga kebutuhan dapur sekarang masih mahal. Seperti bawang putih harga normalnya adalah Rp.15 ribu  perkilogram. Sekarang masih Rp. 30 ribu perkilogramnya.
Bawang merah normalnya Rp 20 ribu perkilogram, sekarang Rp. 40 ribu hingga Rp.45 ribu perkilogramnya. Melonjaknya harga kedua bawang tersebut juga diikuti oleh haraga bumbu-bumbu yang lain.
Dengan ketidak stabilnya harga-harga tersebut, ia lebih membatasi dan mengurangi jumlah stock barang dagangannya. Dikatakan lagi, jika bawang putih dan bawang merah harganya normal, Deni mengaku bisa menyetok sampai 5 kwintal hingga 1 ton.
Namun dengan naiknya harga seperti sekarang, paling banyak ia menyetok di bawah satu kwintal. “Takut harga sewaktu-waktu turun Mas, saya kan bisa rugi,” tuturnya. (cw6)