Lumajang,
Memo
Setelah muncul isu akan adanya aksi
massa kali kedua, yang ditengarai bakal dilakukan oleh para sopir truk pasir
asal Malang. Ada sekitar seratus petugas kepolisian, sejak Jum’at (25/1) siang
sekitar pukul 12.00 Wib, telah disiagakan di Mapolsek Pronojiwo dan di
perbatasan Lumajang-Malang.
Sejumlah personil yang disiagakan |
Isu yang berkembang, massa yang akan
menggeruduk Portal pasir galian C milik PT. Mutiara Halim jumlahnya cukup
besar. Sehingga, petugas yang diterjunkan juga lumayan banyak. Hingga pukul
17.00 Wib, puluhan petugas masih stanbay di Mapolsek Pronojiwo.
Pantauan Memo di Mapolsek Pronojiwo,
ada dua truk Sabhara Polres Lumajang dan masing-masing 5 personil Polsek rayon,
yakni Polsek Tempeh, Pasirian, Candipuro dan Tempursari. Sejumlah petugas dari
lalu lintas juga turut di terjunkan di lokasi.
Sementara itu, sejumlah anggota polisi dan TNI
berpakaian preman juga nampak hilir mudik di sekitara Portal pasir dan Mapolsek
Pronojiwo. Bahkan, disekitaran portal juga terlihak Kasat Reskrim AKP Kusmindar
bersama Kasat Intel AKP Idham Holid.
Truk-truk pasir yang melintas
melewati portal juga seperti biasanya. Mereka tetap membayar retribusi sebesar
Rp. 8000,- per truk. Namun, yang sedikit janggal, ada banyak truk yang membawa
penumpang.
Petugas kemanana portal saat itu
juga didampingi oleh beberpa petugas, sehingga menurut salah satu petugas,
hingga sore hari ancaman aksi massa yang sebelumnya disukan akan terjadi,
ternyata tidak ada.
Kabag Ops Polres Lumajang, Kompol
Sasmonang mengatakan, untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia
sengaja mengerahkan personil ke Mapolsek Pronojiwo. Sebab, petugas sebelumnya
menangkap isu akan terjadinya aksi massa.
Dalam hal ini, tiap lima belas menit
secara silih berganti, mobil patroli dari polsek rayon melakukan patroli ke
atas hingga perbatasan Lumajang-Malang. “Ini untuk mendektsi situasi agar tetap
kondusif,” tegasnya.
Patroli serupa juga dilakukan oleh
Polsek Ampel Gading Malang. Mereka hilir mudik tiap beberapa menit ke
perbatasan. Langkah tersebut dilakukan, diduga guna mengantisipasi adanya aksi
massa susulan.
Walaupun massa tidak mucul pada hari
itu, namun kata Sasmonang, ia tetap akan menyiagakan personil di Mapolsek
Pronojiwo. “Kitas siagakan dengan bergantian sampai batas waktu yang belum kita
tentukan,” katanya.
Hal senada juga di sampiakan oleh
Iptu Ponsen Dadang salah satu petugas dari Satlantas Lumajang. Ia bersama
beberapa personilnya, turut stanbay untuk melakukan antisipasi akan terjadinya
kemacetan saat aksi massa benar-benar terjadi.
Sebab sebelumnya, saat terjadi aksi
massa, jalur Lumajang-Malang lumpuh total. Dan inilah yang patut dihindari
untuk kedepannya. “Yang penting bagaimana arus lalu lintas tidak terganggu sama
sekali,” terangnya.
Diketahui sebelumnya, Puluhan sopir truk
pasir, Kamis sore (17/1) melakukan aksi mogok massal di depan Portal Pasir
milik PT Mutiara Halim. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas dari Lumajang
menuju ke Malang dan sebaliknya mengalami kemacetan hingga puluhan kilo meter.
Sumber informasi di TKP, sejumlah
massa yang diduga berasal dari para sopir truk ini kemudian melempari para
petugas keamanan portal dengan menggunakan batu, kayu dan benda-benda tumpul
lainnya. Peristiwa ini terjadi kemarin sore sekitar pukul 17.30 Wib.
Ada sejumlah korban luka-luka dalam
insiden ini, sehingga untuk menghindari korban lebih banyak. Petugas kepolisian
kemudian mengamankan mereka di Mapolsek Pronojiwo. Kabarnya, mereka tidak
menerimakan ketika PT. Mutiara Halim (MH) menaikkan retribusi portal dari Rp. 2
ribu menjadi Rp. 8 ribu.
Para korban yang berjumlah sekitar 4
orang kemudian dievakuasi dari Mapolsek Pronojiwo menuju RS Bhayangkara. Mereka
tiba dengan menggunakan mobil patroli milik Polsek Pronojiwo sekitar pukul
19.30 Wib.
Kata Lisin, salah satu korban, awalnya
memang terjadi adu mulut antara sopir dengan 12 keamanan portal. Situasi
tersebut kembali memanas saat adzan Mahrib tiba, tiba-tiba puluhan massa
mendatangi kantor portal PT. MH. “Mereka melempari kita dengan batu, kayu dan
lainnya,” kata Lisin.
Awalnya petugas keamanan portal berusaha
melakukan perlawanan. Namun kata Lisin, karena massa semakin anarkis, akhirnya
ia dan kawan-kawannya memilih kabur untuk mencari selamat sendiri-sendiri.
Buntut dari aksi itu, Senin (21/1) Pimpinan PT.
Mutiara Halim, Hasan Poedjiono, bersama pengacaranya mendatangai Mapolres
Lumajang. Kedatangan lelaki ini tidak lain untuk melaporkan Oknum Kapolsek
Pronojiwo AKP. TS yang diduga terlibat dalam aksi massa kala itu. Laporan ini
dituangkan dalam bukti laporan Nomor : STPL/02/I/2013 (ami/cw7)