Lumajang, Memo
Terkait aksi
pembacokan yang dilakukan Wirto (46), warga Dusun Sabrang, Desa Bedayu Talang,
Kecamatan Senduro, beberapa hari kemarin terhadap Sukarnan (50), tetangga
sendiri hingga tewas. Kenekatan pelaku ini dipicu karena terbakar
api cemburu.
Menurut Wirto
ketika di komfirmasi Memo dari balik jeruji besi sel
tahanan, sebenarnya kecurigaan kalau istrinya
diselingkuhi oleh korban, sudah sejak beberapa bulan setelah kematian
istri korban. Namun ia memilih diam, karena ia
beranggapan itu hanyalah sebuah kecurigaan semata.
Kata Wirto, keduanya
semakin akrab.
Bahkan ia seringkali
menemukan
korban bersama Suliyeh (38) istrinya duduk berdua,
terkadang sampai bergurau layak seperti adik kakak. Namun, ia memilih diam mengingat
korban selain tetangga juga teman baiknya.
Tak jarang ia mendapat
laporan dari tetangganya, kalau korban kerab keluar masuk kerumahnya, ketika ia
tidak ada dirumah.
Namun laporan tersebut tidak langsung ditelan begitu saja, ia lebih memilih untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut.
pelaku saat di sel tahanan Mapolsek Senduro |
Terkadang karena
tak kuat menahan rasa cemburu dan curiga, ia pura – pura pergi bekerja. Namun
sebenarnya ia memgintip dan mengawasi dari kejauhan. Beberapa
kali melakukan pengintipan terhadap mereka bedua, selalu mengalami kegagalan.
Terkadang ketika sedang mengintip kadang kepergok oleh warga. Akhirnya
mengurungkan niatnya untuk melakukan pengintipan.
Beberapa bulan
terakhir, ia sekali memergoki korban keluar
dari dalam rumahnya seperti terburu – buru. Bahkan ketika ia melihat kedatangannya,
korban sempat salah tingkah. “Melihat itu saya hanya bisa
diam, karena belum mendapat bukti apa-apa,” katanya.
Tak kuat menahan
rasa cemburu, apalagi ini soal harga diri. Malam itu, tanpa diketahui oleh
Suliyeh istrinya, denganbekal celurit miliknya langsung
mendatangi rumah korban. Sampai didepan rumahnya, ia memanggil korban. Saat dia
membuka pintu depan rumahnya, pelaku langsung membacoknya berkali-kali.
“Kaule nekat
mate’en sebeb arosak pager ayu, ben sobung reggeneh mun masalah binnih,” ujar
Wirto dengan logat maduranya yang cukup kental. Tak ada pilihan lain bagi Wirto
selain menghabisi nyawa korban.
Lebih jauh Wirto
menjelaskan, kalau masalah lain selain menggoda istrinya, ia tidak akan sampai
menghabisi korban. Namun, persoalan yang ia hadapi saat ini ialah masalah harga
diri, dan penyelesainnya yang baik menurutnya ialah membunuh.
Kapolsek Senduro, AKP
Octa Pandjaitan mengatakan, peristiwa pembunuhan dengan berlatar dendam ini,
masih dalam proses penyidikan. “Kita masih melakukan pemeriksaan pada pelaku
dan sejumlah saksi,” katanya.(cw7)