Staf BPS Dibacok Didepan Kantor Dishub


Lumajang, Memo
Korban dalam ruang isolasi RS Lumajang
Apes benar, nasib yang dialami oleh salah satu staf kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang. Tangan kirinya harus dioperasi  penyambungan, lantaran dibacok dengan sebilah celurit oleh orang tak dikenal kemarin pagi, Kamis (14/6) sekitar pukul 06.30. Korban adalah Abdul Mutholib (43), asal Dusun Bagusari, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Lumajang.
Menurut Kulsum Umiyati (36), istri korban ketika dikomfirmasi Memo, di ruang tunggu Rumah Saki Dr. Haryoto Lumajang, pagi  itu ia bersama suaminya berangkat kerja dengan menaiki sepeda motor dengan berboncengan, kebetulan ia satu kantor dengan suaminya.
Sesampai di depan Kantor Dinas Perhubungan, dari arah belakang ada sebuah motor jenis yamaha dengan ditumpangi oleh dua orang lelaki berpakain gelap, dengan menggunakan helm teropong. “Tiba – tiba orang itu menyalip dari arah kiri dan mengeluarkan sebilah celurit lalu membacok tangan kiri suami saya, kemudian orang itu kabur kearah utara. Ungkap istri korban.
Dengan kondisi tangan kiri suaminya terluka parah, kemudian suaminya seketika  itu juga memberhentikan sepeda motor. “Melihat kondisi bapak seperti  itu, tanpa disadari saya berteriak minta tolong ”. Ungkap umi lagi.
Warga dan pengguna jalan yang mendengar dan melihat peristiwa itu langsung berhamburan datang untuk memberikan pertolongankepada korban.
Sesampai dilokasi kejadian,  melihat korban berdarah – darah warga langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit Dr.  Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan medis. Akibat peristiwa ini korban mengalami luka parah di tangan kiri dimungkinkan beberapa urat sarafnya terputus yang saat itu langsung menjalani operasi penyambungan kembali.
Akibat dari peristiwa  itu,  korban terpaksa harus berbaring di Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk perawatan luka bacok yang dialaminya.
Menurut AKP Kusmindar, Kasat Reskrim Polres Lumajang, pihaknya sudah mendengar peristiwa pembacokan tersebut. Saat ini pihaknya masih mendalami peristiwa tersebut. “Kita masih melakukan penyidikan,” ungkap Kusmindar.
Untuk itulah, butuh keterangan beberapa saksi untuk mengetahui motof pembacokan itu sendiri, apakah motifnya karena dendam atau karena ada unsur lainnya. Sebab, menurut Kusmindar, istri korban tidak mengenal secara pasti wajah pelaku.(cw7)