Lumajang, Memo
Peristiwa pembacokan yang dialami oleh Abdul Motholib (43), salah
seorang staf Badan Pusat statistik (BPS), Lumajang yang terjadi lusa kemarin,
Kamis (14/6) sekitar pukul 07.00, diduga kuat motif pembacokan itu karena
adanya unsure dendam.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Lumajang AKBP Susanto, yang saat
itu ikut terjun langsung ke TKP saat mendengar peristiwa pembacokan tersebut.
Awalnya pihak kepolisian menduga jika peristiwa itu dilatar belakangi karena
adanya unsure kejahatan jalanan (street crime) yang dilakukan pelaku untuk
merampas harta korban.
Ternyata menurut Kapolres, setelah dilakukan penyelidikan awal serta
meminta keterangan dari sejumlah saksi, dugaan sementara yang melatar belakangi
aksi pembacokan itu karena adanya unsure dendam atau persoalan pribadi lainnya.
“Kalau dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, itulah sementara
informasi yang kita dapatkan. “ ungkap Kapolres. Untuk itu, ia mengaku akan
terus mendalami peristiwa ini, untuk mengetahui apa sebanrnya motif pembacokan
itu.
Ia yakin dalam waktu dekat
akan bias mengungkap semuanya, untuk itulah segala upaya telah dilakukan
pihaknya.
Sementara untuk korban sendiri saat ini masih dalam perawatan
intensif pihak rumah sakit Lumajang. Setelah melakukan operasi penyambungan
beberpa urat tangan korban yang putus, kini korban kabarnya telah masuk diruang
perawatan.
Diketahui sebelumnya, salah
satu staf kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang. Tangan kirinya harus
dioperasi penyambungan, lantaran dibacok
dengan sebilah celurit oleh orang tak dikenal kemarin pagi, Kamis (14/6)
sekitar pukul 07, 00. Korban adalah Abdul
Mutholib (43), asal Dusun Bagusari, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Lumajang.
Menurut Kulsum Umiyati (36), istri korban ketika dikomfirmasi Memo, di ruang tunggu Rumah Saki Dr. Haryoto Lumajang, pagi itu ia bersama suaminya berangkat kerja dengan menaiki sepeda
motor dengan berboncengan, kebetulan ia satu kantor dengan
suaminya.
Sesampai
di depan Kantor Dinas Perhubungan, dari arah belakang ada
sebuah motor jenis yamaha dengan ditumpangi oleh dua orang lelaki berpakain
gelap,
dengan menggunakan helm teropong. “Tiba
– tiba orang
itu menyalip dari arah kiri dan mengeluarkan sebilah
celurit lalu
membacok tangan kiri suami saya, kemudian orang itu
kabur kearah
utara”.
Ungkap istri korban.(ami)