Lumajang,
Memo
Wakil bupati Lumajang Drs. As’at
Malik membantah jika Rintisan sekolah bertaraf Internasional (RSBI) adalah
sekolah untuk siswa kaya. Menurutnya siswa miskin pun bisa masuk ke RSBI, apalagi
jika siswa itu berprestasi.
Banyaknya orang yang beranggapan
jika siswa yang masuk di RSBI adalah siswa-siswa yang kaya, menurutnya tidak
benar sama-sekali. Sebab siswa miskin juga bisa masuk ke RSBI seperti halnya
siswa-siwa lainnya.
Memang banyak anggapan diluar jika
RSBI adalah sekolah khusus bagi siswa yang kaya. Karena segala fasilitas yang
harus dimiliki oleh siswa RSBI nilainya tak sedikit sehingga itu dianggap
mencekik orang tua siswa.
Adapula anggapan kalau siswa tak
bisa memenuhi kebutuhan RSBI maka siswa tersebut tidak bisa bersekolah ditempat
itu.
Memang dalam RSBI siswa itu harus
dituntut untuk memenuhi kebutuhan sejumlah peralatan atau fasilitas belajar
untuk memperlancar kegiatan belajar sehari-hari. Namun itu tidak harus
mengeluarkan biaya yang besar sehingga membuat orang tua murid tak mampu untuk
memenuhi.
Wabub mencontohkan, salah satu
kebutuhan siswa di RSBI adalah laptop, menurutnya tidak harus serta merta siswa
itu harus memiliki laptop, bisa pakai natebook, atau kalau memang tidak mampu
bisa menggunakan komputer yang sudah ada di sekolahan, karena memiliki laptop
bagi siswa RSBI bukan suatu keharusan.
Makanya jika diluaran ada konsep
yang mengatakan kalau masuk RSBI adalah harus siswa yang tingkat ekonominya
lebih menurutnya itu adalah konsep yang salah dan perlu diluruskan.
Kalau ada siswa yang memang
berprestasi di RSBI dan tak memiliki biaya yang cukup, wabub meminta agar
segera melaporkan padanya.”Kita sudah punya anggaran khusus untuk hal-hal
semacam ini, jadi pasti akan kita bantu,” ungkap As’at.
Untuk itu bagaimana sekolah
menyiasati hal itu, apalagi jika memiliki siswa berprestasi tapi tidak mampu,
maka ia menyarankan agar pihak sekolah segera melaporkan padanya.
Fasilitas yang digunakan memang
tidak cukup jika mengandalkan anggaran. Untuk itu dirinya yakin kalau orang tua
siswa tidak akan keberatan kalau itu demi kemajuan anak-anaknya dalam
bersekolah.
Dalam memperoleh pendidikan yang
layak, Wabub mengaku semua masyarakat behak atas semuanya. Tidak ada istilah
adanya siswa kaya atau siswa miskin,”Semua berhak mendapat pendidikan yang
layak,” tegasnya lagi.
Saat
ini berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Lumajang
beserta Dinas Pendidikan dan kebudayaan Lumajang untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang ada di Lumajang.(ami/hms)